DIVISI HUMAS MABES POLRI GANDENG PEMKAB SLEMAN GELAR FGD GERAKAN MELAWAN RADIKALISME

Kefaspelita
Img 20220422 Wa0009
Spread the love

Sleman – Divisi Humas Polri bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar Focus Group Discussion bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama, kamis (17/4/2022). FGD yang digelar di Aula kompleks Pemkab Sleman tersebut menghadirkan narasumber mantan Pimpinan Jaringan Teroris Asia Tenggara yang juga konsultan Kontra Radikalisme dan Deradikalisasi Polri Nasir Abbas.

Membuka kegiatan FGD, Kasubbag Opinev Biro Penmas Div Humas Polri AKBP Erlan Munaji, S.I.K., M.Si., mengatakan Program Kontra Radikalisme ini merupakan program pemerintah di mana Polri diberikan amanat oleh Negara untuk membuat program ke seluruh Polda Jajaran.

“kami mengundang tokoh-tokoh sekalian dengan harapan nanti setelah acara ini. tolong disampaikan kepada keluarganya, putra-putrinya bersama sanak saudaranya seluruh masyarakat yang ada di sini untuk selalu bisa membentengi diri dari aliran atau paham yang radikal,” harapnya.

Dirinya menjelaskan bahwa paham radikalisme ini sangat masif menyebar apalagi menjelang tahun politik 2024. Sebagai orangtua, harus melakukan klarifikasi serta cek dan ricek setiap informasi yang ada dan beredar baik itu media mainstream maupun media sosial.

“Mudah-mudahan ke depan jangan sampai terjadi di wilayah Sleman (terkait intoleransi hingga radikalisme) terutama aliran-aliran yang berbeda yang bisa mengganggu situasi Kamtibmas terutama menjelang situasi politik ini,” katanya.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa yang juga turut menghadiri FGD tersebut mengatakan bahwa paham radikalisme akhir-akhir ini kalau tidak diperangi secara bersama-sama memang merupakan suatu hal yang sangat berat. Tetapi dengan adanya beberapa forum atau acara diskusi tentunya menjadi suatu pencerahan kepada masyarakat utamanya untuk bisa mengenali ciri, sifat, karakter, dan menjabarkan apa sebenarnya itu radikalisme.

“Kita tidak henti-hentinya dengan dinas terkait setiap bulannya mengadakan forum seperti ini. Memberikan pengetahuan apa itu radikalisme dan cara memeranginya, karena kita tahu,kita mungkin akan sulit menangkisnya dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Kalau itu berita baik dan benar tentu bagi kita sangat menguntungkan tetapi kalau berita itu tidak baik maka kita harus memfilternya,” ujarnya.

Nasir abbas mengatakan bahwa ancaman radikal masih ada disekitar kita, oleh sebab itu 4 pilar kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 44, NKRI dan Kebhinekaan harus di tegakkan. Masyarakat harus “kepo” harus mau tahu terhadap orang di sekeliling kita yang kegiatan mencurigakan atau tertutup.

Kita harus jaga keutuhan NKRI dari segala rongrongan radikalisme. “Pungkasnya (Harun Sumadi)

Tinggalkan Balasan

error: Coba Copy Paste ni Ye!!