BANDARLAMPUNG~Pelitanusantara.com Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan sebuah program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman. Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Bapak Nadiem Makarim Pertukaran mahasiswa dilakukan melalui perpindahan klaster antar pulau.
Salah satu mahasiswa Fakultas Hukum asal Universitas Bandar Lampung, Josua Safrizal Sibuea lolos pada Program PMM 3 Tahun 2023 di Universitas Fajar Makassar.
Kota Makassar merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, sering dikenal dengan julukkan Kota Daeng sedangkan Provinsi Sulawesi Selatan sendiri dijulukan dengan sebutan Pintu Gerbang Indonesia Timur.
Tepat sebulan berada di Kota Makassar tentu sedikit banyaknya keunikan, keberagaman di Kota Makassar sudah dirasakan, mulai dari perbedaan bahasa saat berkomunikasi, makanan, tempat-tempat bersejarah, budaya dan ragam suku hingga keistimewaan alamnya.
“Ada 4 etnis besar di Kota Makassar yakni, suku Makassar, suku Bugis, suku Toraja dan suku Mandar” kata Josua”
Josua menjelaskan bahwa pertama kali berkomunikasi dengan mahasiswa atau masyarakat Makassar itu mengalami kesulitan “iya, pertama kali berkomunikasi itu sangat sulit, karena perbedaan logatnya. Banyak sekali logat-logat Makassar yang harus dipelajari, salah satunya itu sebutan ‘Kita/Ta’. Di Makassar ini sebutan ‘Kita/Ta’ itu ditujukan kepada orang lain bukan kepada diri kita pada umumnya. Contohnya ketika ada dosen/teman asal Makasar bertanya
“Kita rumahnya dimana? Yang artinya (Kamu rumahnya dimana?)” Itu membuat saya sangat bingung karena memang sangat berbeda dengan budaya Sumatera. Dan ditambah lagi dalam logat/bahasa Kota Makassar ini ada kata tambahan, kalau di Lampung itu kata tambahannya “Geh” & “Tah” nah, kalau di Makassar itu banyak seperti “Ji, Ki & Mi” dan penempatan kata tambahan itu masih belum bisa saya hapal. Kalau logatnya dibilang keras, ya bagi saya sama aja seperti di Sumatera ” tambahnya”
Mengenai kampus penerima di Universitas Fajar Makassar Josua menjelaskan bahwa Universitas Fajar atau UNIFA itu salah satu kampus swasta terbaik di Kota Makassar dan baginya sangat unik. “Unifa, bagi saya kampus yang sangat unik, karena selain lingkungan kampusnya bagus dan tertata rapih. Dosen-dosennya sangat humble, santai dan juga mahasiswanya sangat ramah. Begitu tahu kami mahasiswa PMM langsung disambut hangat diajak berkenalan langsung.”
Pada program pertukaran mahasiswa merdeka (PMM) yang paling sangat disukai oleh mahasiswa adalah Modul Nusantaranya. Karena melalui Modul Nusantara mahasiswa yang lolos pada pertukaran ini akan diajak untuk mengenal keberagaman budaya yang ada di daerah itu.
Selama di Kota Makassar Josua sudah melaksanakan 4 kali Modul Nusantara.
“Sudah 4 kali kita melakukan Modul Nusantara, yang pertama kita diajak ke Museum Balla Lompoa salah satu Museum yang dulunya adalah Istana Raja-raja yang ada di Gowa, Sulawesi Selatan. Yang kedua kita diajak ke Masjid 99 Kubah yang juga sekarang menjadi salah satu Icon Kota Makassar dan Pantai Losari, saat melaksanakan Modul Nusantara kedua ini, kebetulan Dinas Pariwisata Kota Makassar juga mengadakan Festival Seni
Pertunjukkan festival seni dikota Makasar yang dihadiri oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Boyolali, dalam kegiatan tersebut kita juga dapat melihat pertunjukkan seni dari Kota Makassar sendiri dan juga pertunjukkan seni dari Kabupaten Boyolali.
Modul Nusantara ketiga kita melakukan kegiatan refleksi, tujuannya adalah mengulas kembali kunjungan-kunjungan sebelumnya dan yang keempat kita melaksanakan Modul Nusantara Kulineran. Mencicipi makanan khas Kota Makassar sendiri seperti coto makassar, palu basah, ikan woku, sop sodar, sop ubi, mie titi, dan beberapa camilan penutup lainnya.”
Josua akan melanjutkan studinya di Kota Makassar sampai bulan Februari 2024 nanti, jadi selama di Kota Makassar Josua akan menjelajahi banyak tempat wisata dan tempat-tempat yang bersejarah.
“Iya, masih banyak nanti yang akan kita kunjungi melalui Modul Nusantara, seperti Kajang yang ada di Pantai Bulukumba, Toraja dan lainnya”tutur Josua”
Mahasiswa asal Universitas Bandar Lampung itu menjelaskan bahwa program pertukaran mahasiswa ini sangat bagus.
“Kalau tidak salah ya, Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 4 sudah dibuka, saya sangat memberikan rekomendasi kepada mahasiswa di Universitas Bandar Lampung agar mendaftar. Karna banyak hal yang akan kita dapatkan melalui pertukaran ini”
Josua mengajak mahasiswa UBL agar ikut mendaftar pada Program Pertukaran Mahasiswa Batch 4 ini ” tutupnya “.
Isbah Cholib~Pelitanusantara.com