Kutai Barat — Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Yonavia, menggelar kegiatan Penyerapan Daerah Pemilihan (PDD) di Kampung engkuni Pasek, Kecamatan Barong tongkok , Kabupaten Kutai Barat, pada Sabtu (26/4/2025).
Acara tersebut dihadiri puluhan warga yang antusias menyampaikan berbagai keluhan dan aspirasi mereka secara langsung.
Mengusung tema Human Security, kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) serta perwakilan dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Diskusi berlangsung hangat dan interaktif, mencerminkan semangat partisipasi warga dalam proses pembangunan daerah.
Dalam sesi dialog, Yonavia merespons berbagai pertanyaan warga, mulai dari isu pendidikan hingga pertanian dan pengajuan bantuan sosial. Salah satu topik yang banyak disorot adalah terkait bantuan pendidikan bagi mahasiswa yang sedang menempuh studi di Samarinda.
“Ada yang bertanya soal anak mereka yang sudah kuliah, apakah bisa ditanggung? Bisa, tapi yang sudah lewat tidak bisa diganti dananya. Silakan daftar melalui formulir yang sudah saya kirimkan. Tim saya akan membantu menginformasikan persyaratannya,” jelas Yonavia.
Permasalahan akses dan kelangkaan pupuk juga menjadi perhatian utama. Yonavia menegaskan bahwa distribusi pupuk kini menjadi kewenangan pemerintah pusat dan hanya bisa dilakukan melalui kelompok tani resmi yang memiliki akta notaris.
“Pupuk tidak bisa untuk perorangan, harus melalui kelompok. Silakan konsultasi ke Balai Penyuluh Pertanian yang ada di sini,” tambahnya.
Terkait pengajuan hibah dan bantuan lainnya, seperti alat musik gereja, ternak sapi, babi, hingga air bersih, Yonavia mengingatkan pentingnya kelengkapan administrasi, khususnya melalui Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).
“Semua usulan harus memiliki akun SIPD. Jika sudah terdaftar, tinggal serahkan proposal fisiknya kepada saya. Nanti akan kami input ke kantor gubernur,” terangnya.
Menutup acara, Yonavia menyampaikan apresiasi kepada aparat kampung atas dukungan dan kerja sama dalam menyukseskan kegiatan ini. Ia juga membuka ruang komunikasi bagi warga untuk menyampaikan aspirasi kapan saja, tidak terbatas pada momen PDD.
“Terima kasih kepada aparat kampung yang sudah menyiapkan tempat dan membantu menjawab persoalan seperti pencemaran sungai. Ini bukti bahwa pemerintah kampung tidak tinggal diam,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Yonavia sebagai wakil rakyat, yang hadir langsung di tengah masyarakat untuk mendengar aspirasi, menampung keluhan, dan mendorong solusi konkret melalui jalur formal. [MM]