Yesus Layak Disebut Juruselamat

mantaplase440
Img 20240402 Wa0032
Spread the love

Pelitanusantara.com.Bogor,(2/4/2024), Pemaparan  Pdt.Dr.Pieter Otta,M.Th ketua Sekolah Tinggi Teologi Victory, tentang Yesus Kristus layak disebut Juruselamat.

Kelahiran Kristus adalah tindakan awal penyelamatan manusia berdosa. D. James Kennedy dalam bukunya What If Jesus had Never been Born, berkata: Kelahiran Yesus merubah seluruh tatanan hukum dunia dan hubungan manusia dengan Allah.

Tidak ada penebusan tanpa kelahiran, maka kelahiran adalah anugerah terbesar dari wujud kasih Allah (Yoh. 3:16). Kelahiran Juruselamat adalah bukti tindakan Allah untuk “mempercantik” dunia. Kata kosmos (Yunani) berarti dunia. Kata ini kemudian menjadi kosmetik atau alat kecantikan.

Img 20240402 Wa0037

Mengapa Allah perlu “mempercantik” dunia? Kitab Roma 1:18-32, mencatat bahwa sejak zaman Adam hingga hari ini, manusia mencoba mencari keselamatan dengan caranya sendiri. Namun manusia tidak pernah menemukan keselamatan kekal (Yoh. 3:16; 14:6; KPR 4:12). Jadi kelahiran adalah tindakan awal penyelamatan sedangkan kematian dan kebangkitan Kristus adalah puncak penggenapan dari nubuatan para nabi untuk “mempercantik” dunia karena dosa..

Mengutip apa yang dikatakan WA. Criswell, seorang pemimpin besar gereja-gereja Baptis di Amerika berkata: Letak keistimewaan iman Kristen adalah bahwa Allah kita bukan hanya Allah Sang pencipta yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya dan kemudian tidak berdaya ketika Iblis merusak bumi dan membawa masuk dosa ke dalam dunia yang menyebabkan kerusakan total (total depravity) dalam seluruh kehidupan manusia, tetapi Dia adalah Allah, Sang Penebus yang membawa kelepasan bagi manusia dari dosa melalui penjelamaan (Inkarno) dan penebusan di atas bukit Golgota.   John Wesley, seorang tokoh gereja terkenal berkata: Setelah Adam dan Hawa, manusia pertama jatuh dalam dosa; manusia telah kehilangan tiga image-Nya, diantaranya Natural image, Political image dan Moral image of God. Untuk dapat mengembalikan kesempurnaan atau asensi penciptaan, manusia tidak dapat melakukannya walaupun manusia berbuat baik dalam segala hal, manusia tidak akan pernah dapat mengembalikan kesempurnaan yang telah hilang di taman Eden.

Img 20240402 Wa0038

Jadi bagaimana supaya kesempurnaan itu dapat dimiliki kembali oleh manusia? Jawabannya hanya Allah saja yang dapat mengembalikan kesempurnaan yang telah hilang itu. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Allah menggenapi firman yang telah dinubutkan para nabi PL. 

Ada banyak profesi yang menunjukkan profesionalitas seseorang. Hal ini menunjukkan keahlian dan kompetensi di bidangnya. Untuk itu, muncullah istilah juru masak (ahli masak), juru tulis, juru bicara, juru parkir (tukang parkir) dan lain sebagainya. Bagaimana dengan pengertian Juruselamat? Adapun syarat-syarat Juruselamat yakni:

  1. Manusia   

Yesus adalah manusia sejati dan Allah sejati. Kedua sifat ini menyatu dalam satu Pribadi, Yesus dari Narazet, Sebab di dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan (Kol. 2:9). Injil-injil sinoptik menjelaskan kedua sifat ini secara jelas. Marah, lapar, haus dan tidur adalah sifat manusia Yesus yang sejati. Sedangkan mengampuni dosa dan berjalan di atas air, adalah sifat keilahlia-Nya yang sejati.

Mungkinkah kedua sifat ini dapat dipisahkan? Dalam pribadi Yesus tergambar jelas Allah maha pengasih dan manusia Imogo Dei (Yoh. 3:16). Yesus atau Logos telah ada sejak pada mulanya bersama-sama dengan Allah di kekekalan. Kalimat kai theos en ho logos (καὶ Θεὸς ην ὁ Λόγος) tidak menggunakan kata sandang tertentu di depan kata theos sehingga kata theos berbentuk predikat nominatif, tujuannya untuk menekankan bahwa Yesus adalah pribadi yang berbeda dengan Allah Bapa dalam kekekalan namun sehakikat yaitu dua pribadi (Bapa dan Anak) berdiri sendiri tetapi memiliki keberadaan yang sama yaitu sama-sama kekal. Dalam himne kenose, Paulus menggambarkan tubuh insani Yesus adalah skhema (Σχήμα) berarti shape, form yakni bentuk tubuh manusia yang dapat berubah (Fil. 2:6). Sedangkan morphe (μορφῇ) menggambarkan wajah dan kemulian Allah dalam Kristus (Fil. 2:8).

Melalaui kata skhema dan morphe jelaslah bahwa secara tubuh insani Yesus berubah dan bertumbuh sesuai usia-Nya (Lukas 2:52) dan melalui Pribadi Kristus, nyata gambar Allah yang tidak kelihatan (Yoh. 1:18; Kol. 1:15; Ibr. 1:3). 

  1. Taat

Semua tokoh dunia memiliki sifat ini, namun ketaatan Kristus adalah ketaatan soteriologis. Hal ini berarti ketaatan yang bertujuan penyelamatan. Paulus menggambarkan ketaatan ini bahwa ketaatan Kristus berakhir di Golgota (Fil. 2:6-10) untuk penebusan dosa manusia. Ketaatan manusia tidak bernilai soteriogis, sedangkan ketaatan Yesus ketaatan viadolorosa dan ketaatan yang membuka belenggu maut.

  1. Mati                                                   

Mati adalah kodrat manusia setelah jatuh ke dalam dosa. Upah dosa adalah maut dan maut adalah kebinasaan kekal di Neraka. Maut adalah keterpisahan kekal dengan Sang Pencipta dalam keabadian. Raja, pembesar, miliarder, penguasa dan kaum marginal; semuanya pasti mati. Kamatian Kristus adalah awal dari suatu kehidupan baru. Tidak ada kehidupan baru tanpa melalui kematian.

Kamatian Yesus membuka pintu-pintu kematian orang percaya berabad-abad dan membawa mereka pada kehidupan kekal. Kubur kosong dan batu penutup kubur berpindah, tanda maut tidak dapat menahan kuasa kebangkitan Anak Allah. Paulus berkata: Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenaganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat (1 Kor. 15:54-56). Kristus adalah pemberi dan sumber hidup, maka tidak mungkin Ia tinggal di dalam kubur kosong dan kalah terhadap maut dan kematian. 

  1. Bangkit

Hore………. Dia bangkit!!!  Kubur kosong membuktikan Dia hidup. Mana mungkin orang yang sudah disiksa, dicambuk, pikul salib dan dipaku tangan dan kakinya; bisa menggulingkan batu penutup kubur yang besar bahkan bisa kabur tanpa meninggalkan jejak? Kubur kosong membuktikan Dia hidup. Fakta Alkitab menyatakan bahwa Ia bangkit. Iman orang percaya tidak terletak pada tempat (lokus) atau pada kubur yang kosong tapi pada fakta iman bahwa Ia telah bangkit “He is not here for He is risen”.

  1. Tanpa Dosa

Dapatkah manusia sepanjang zaman membuktikan keberdosaan Yesus? Yesus secara tegas menyatakan bahwa siapapun tidak dapat membuktikan bahwa Ia berdosa, Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? (Yoh. 8:46). Dosa adalah musuh Allah sepanjang masa sejak kejatuhan Adam dan Hawa, manusia pertama. Dosa telah menjalar hingga hari ini. Dosa tidak dapat dikalahkan oleh siapaun dan dengan cara apapun. Hanya Yesus Kristus yang mampu mengalahkan maut atau kuasa dosa melalui kematian-Nya. Ia yang tidak berdosa dijadikannya berdosa agar ketidakberdosaan-Nya sanggup menghapus seluruh dosa manusia. Jika Yesus berdosa, maka apakah melalui mengorbanan-Nya mampu menghapus dosa manusia? TIDAK. Hanya Pribadi yang tidak berdosa yang mampu menghapus seluruh dosa manusia. 

Tatkala malaikat memberontak dan berdosa, Allah melemparkannya dari tahta kemualiaan sorga bahkan Allah tidak berikhtiar menebus malaikat yang jatuh (Yes. 14:11-20; Yez. 28:1-10). Berbeda dengan malaikat yang jatuh, Allah tidak menyediakan keselamatan bagi mereka karena mereka tidak memiliki gambar Allah dalam penciptaan. Manusia diciptakan menurut gambar (Image) צְלֵם/tselem dan rupa (likeness) דְמוּת/demuth Allah, maka tatkala manusia berdosa, maka Allahlah mencari manusia (Kej. 3:8-9) bahkan Allah perlu menjadi manusia dan memberikan nyawa-Nya bagi tebusan dosa. Dialah Yesus Kristus yang bangkit dari maut.

Manusia biasa hanya memenuhi syarat pertama hingga ketiga. Hanya Yesus yang mampu memenuhi kelima syarat tersebut, terutama Bangkit da Tanpa Dosa. Yesus layak disebut Juruselamat dan hanya ada satu  JURUSELAMAT, Yesus Kristus namanya. Ada berbagai teori yang salah yang menyangkal kematian dan kebangkitan Kristus yakni:

  1. The martyr theori: Yesus Kristus mati sebagai martir demi untuk memberikan teladan. Teori ini bertentangan dengan 1 Yoh. 2:2; Ibr. 2:9
  2. The Acident theory: Yesus Kristus mati karena kecelakaan belaka, hal ini bertentangan dengan nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama.
  3. The Moral ifluence theory: karena kasih Allah, Kristus memilih mati untuk menunjukkan kasih Allah agar manusia tergugah dan mengikuti-Nya.

Sejarah arkeologi di luar Alkitab perihal fakta penyaliban Yesus memberikan catatan tentang kematian dan kebangkitan Kristus seperti:

  • Claudius Taticus ahli hukum Roma, sekaligus senator dan sejarawan Roma menulis tentang Yesus disalib. 
  • Traktat Sanhedrin pada 43A mengatakan bahwa Yesus disalib pada persiapan Paskah Yahudi (beeref pesah). 
  • Mara bar Serapion filsuf Stoa yang hidup di Siria, membandingkan kematian Yesus dengan Socrates yang dicatat Plato bahwa bangsa Yahudi terpencasar-pencar ke seluruh dunia karena hukuman dari menyalibkan Yesus. 
  • Lukianos dari Samosata, ahli pidato dan satiris (kritik, penolakan atau sindiran) yang menulis dalam bahasa Yunani dan ia sangat cerdas, menyatakan bahwa kaum Kristen itu menyembah seorang yang mengemukakan ritus baru dan Ia disalibkan karena  ritus itu.   

Kebangkitan adalah masalah pokok kekristenan yang paling mendasar (1 Kor. 15), dan tema pokok pemberitaan para Rasul. Kebangkitan Kristus adalah bukti keilahian Kristus. Bukti kemanusian adalah mati, bukti keilahian-Nya adalah bangkit. Ia adalah pemberi dan sumber hidup, maka Sang pemberi hidup tidak mungkin mati (Yoh. 14:6). Kebangkitan Kristus adalah lambang kemenangan atas dosa. Dosa telah dihukumkan pada kemanusiaan yang telah mati, dan yang bangkit adalah Kristus yang menang dari kuasa maut (1 Kor. 15:54-55). Yesus bangkit untuk membangkitkan orang yang percaya kepada-Nya dan Ia adalah sulung dari segala kebangkitan, untuk itu Ia layak disebut juruselamat. Kebangkitan Kristus mengalahkan maut sehingga menjadikan kita menjadi pemenang bahkan lebih dari pemenang.  Mazal Ubrakha.(by.Pieter Otta)

Lase/124-PN-23

Tinggalkan Balasan

error: Coba Copy Paste ni Ye!!