…”Apakah seorang pencuri tidak akan dihina, apabila ia mencuri untuk memuaskan nafsunya karena lapar? dan kalau ia tertangkap, haruslah ia membayar kembali tujuh kali lipat, segenap harta isi rumahnya harus diserahkan.”…Ams 6:30,31.
Pelitanusantara.com | Apa yang sedang terjadi dengan independensi lembaga-lembaga yang sedang maraknya melakukan tindakan tegas di seluruh sektor pemerintahan bahkan terjadi juga dikalangan para hamba Tuhan yang terlibat beberapa waktu yang lalu akibat untuk memenuhi keperluan usahanya sehingga melegalkan dengan cara yang tidak terpuji…tentunya menghancurkan nama baik dan membuatnya selama-lamanya buruk. ini adalah bagian dari apa yang disebut persundalan dalam arti yang sebenarnya maupun dalam arti yang lebih dalam karena ingin memenuhi keinginan daging..dan itu adalah dosa yang jauh lebih memalukan daripada mencuri …ay 30-33…
Sangat mengherankan ada begitu banyak yang cukup berani bermegah dalam perbuatan demikian bahkan dijadikan bahan lelucon, tetapi dalam pandangan Allah, hal ini menjadi suatu kejahatan yang cukup besar terutama ‘Perzinahan’…kita harus melihat jikalau Allah adalah sumber kehormatan maka firman-Nya haruslah menjadi ukuran bagi kehormatan itu sendiri…Adapun dosa mencuri, jika seseorang sampai melakukannya dengan alasan kebutuhan yang amat mendesak, tetap adalah suatu kesalahan, bahkan di sebut kejahatan sekalipun ia lapar…ia harus berkata jujur dan memintanya…
Sebab jika tertangkap ia tidak bisa berdalih apa apa justru harus membayar kembali tujuh kali lipat. Hukum Musa menetapkan bahwa orang yang mencuri seekor domba harus membayar kembali empat kali lipat, dan yang mencuri lembu lima kali lipat Kel. 22:1. Berdasarkan hukum itulah Daud membuat keputusan… 2 Sam. 12:6…jadi marilah kita lebih bijak menyikapi hidup yang masih dipercayakan kepada kita…Tuhan Yesus Memberkati.
