Pola PemProv Jabar Sikat Bisnis Esek-esek di Kawasan Wisata Bogor – Cianjur

Hdevananda
Dedi
Spread the love

Bandung – Pelitanusanantara.com | Fenomena prostitusi berkedok kawin kontrak di kawasan Puncak Bogor dan Cianjur menjadi sorotan. Di sisi lain, kawasan tersebut merupakan destinasi wisata unggulan. Apa kata Pemprov Jabar?

Kadisparbud Dedi Taufik mengatakan, pertumbuhan kawasan wisata Puncak dan sekitarnya merupakan penyumbang terbesar pembangunan daerah.

“Aspek positifnya sudah ber efek langsung pada masyarakat dan ekonomi daerah, kami berharap jika penanganan ini lintas sektoral maka dampak negatif seperti adanya kawin kontrak bisa kita selesaikan, kata Dedi, Selasa (18/2/2020).

Ia memastikan pertumbuhan kawasan Puncak dan sekitarnya sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Jabar tidak boleh terganggu dengan praktik kawin kontrak.

“Tapi masalah ini butuh diatasi secara multidimensi, tidak hanya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan saja yang aktif melakukan pemantauan dan tindakan pencegahan,” tambahnya.

Ia mengatakan, pemantauan dan pemberian imbauan terus dilakukan oleh Pemprov serta Pemkab Bogor dan Cianjur. “Berdasarkan informasi dari dua kabupaten tersebut, mereka sudah membentuk tim gabungan sejak 2015 lalu dan terus aktif melakukan pemantauan,” ujarnya.

 

Menurutnya informasi adanya prostitusi di Kawasan Puncak dan sekitarnya merupakan ekses sosial berkembangnya destinasi wisata. “Kami melihatnya ini sebagai krisis kepariwisataan yang harus diatasi multidimensi, baik agama, pendidikan, sosial, budaya dan ekonomi,” ujarnya.

Salah satu solusi yang ditawarkan adalah, penyediaan kesempatan dan lapangan kerja. Sejak kawasan tersebut berkembang, muncul ekonomi informal seperti perkembangan usaha transportasi lokal, kuliner hingga jasa lain yang mendukung kepariwisataan.

“Jadi tidak hanya urusan pariwisata saja. Ini perlu kita cermati dengan baik,” katanya. (kfs)

Tinggalkan Balasan

error: Coba Copy Paste ni Ye!!