Iklan Tri 1536x254

Rabu Abu adalah awal memasuki masa pra-Paskah

Palicardo
Img 20200227 Wa0054
Img 20241215 Wa0122
Img 20250318 Wa0041
Spread the love

Bekasi,Pelitanusantara.com |Hari ini, Rabu 26 Februari 2020, merupakan hari Rabu Abu bagi umat Katolik di seluruh dunia. Bagi Umat Katholik, Rabu Abu jadi tanda umat Katolik memasuki masa pra-Paskah, sekaligus juga menjadi masa tobat. Masa ini umat melakukan tanda goresan didahi sebagai simbol dari pertobatan dengan mengingat tentang siapa dan dari mana manusia diambil.

Mengutip situs resmi Komisi Kateketik Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), abu jadi tanda kerapuhan manusia yang mudah jatuh dalam kelemahan dosa sekaligus tanda pertobatan.

Mengingat kisah pertobatan seluruh rakyat di Kota Niniwe di Kitab, simbol abu yang diletakan diatas kepala sebagai pertanda “manusia debu tak berdaya” (Yunus 3; Kejadian 2:7), umat Katolik diingatkan agar manusia yang diciptakan dari debu tanah dan suatu ketika akan tiada lalu kembali menjadi debu.

Abu yang digunakan sendiri terbuat dari hasil pembakaran daun palma yang sudah diberkati pada perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya.

Dikisahkan, saat Tuhan Yesus disambut bak raja di Kota Yerusalem. Orang-orang bersorak dan bernyanyi sembari melambaikan daun palma. Dalam tradisi umat Katolik, daun palma mengandung makna kemenangan.

Saat ibadah Rabu Abu, Pastor atau Romo menorehkan abu di dahi umat, sambil berucap ‘Bertobatlah dan percayalah pada Injil’ atau ‘Kamu adalah debu dan akan kembali menjadi debu’.

Mengutip berbagai sumber, abu di dahi membantu umat untuk mengenali kembali area spiritual. Dahi dan kepala adalah tempat pikiran dan akal budi bekerja.

Demikianlah makna Rabu Abu dari berbagai sumber yang dapat dipercaya. Bagaimana sikap umat Kristen dalam pada umumnya baik sebagai Katholik maupun umat Kristen protestan dalam memaknai Minggu Pra Paskah yang akan dimasuki bersama. Gereja mengajak kita untuk memulai proses permenungan diri, dan memulai masa pertobatan.

Bersedekah, berdoa, dan berpuasa adalah bentuk pertobatan yang dilakukan oleh orang beriman. Tuhan Yesus mengajak kita untuk melaksanakan aturan dan tata tertib keagamaan kita dengan sikap tidak menjadi pusat perhatian orang lain.

Bersedekah, puasa, dan berdoa merupakan pengajaran yang baik, akan tetapi menjadi tidak baik ketika melakukan semuanya itu dengan motivasi yang salah atau keliru. Kepada murid-muridNya, Tuhan Yesus mengingatkan agar jangan bersikap seperti orang munafik dalam melakukan kewajiban agama.

Pada hari-hari menjelang Paskah ini, kita diingatkan untuk mulai berpantang dan berpuasa sebagai tanda penyangkalan diri. Berpuasa dan berpantang pada masa kini dapat kita jalankan dengan mengurangi keinginan berlebihan dan membuka diri terhadap sesama yang membutuhkan. Kita diajak untuk berusaha masuk lebih dalam diri kita dan menunjukkan sikap peduli terhadap sesama kita. Dengan demikian, kita dapat menjadi murid Yesus yang selalu berbuat yang benar sebagai buah dari keselamatan.

Pesan-Nya jelas, Yesus mengingatkan bahwa dalam bersedekah, berdoa, dan berpuasa janganlah dilakukan dan ditampakkan agar dilihat oleh banyak orang. (Pst.Harts)

2 E1742217937328 1024x833
Img 20250327 Wa0101

Tinggalkan Balasan

Iklan Tri 1536x254
error: Coba Copy Paste ni Ye!!