Banten – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, tema Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II di Provinsi Banten fokus pada reformasi birokrasi tematik berdampak.
Program kerja dari mulai perencanaan, pelaksanaan, sampai pertanggungjawabannya harus sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Hal tersebut diungkap Al Muktabar saat menjadi pemateri dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat II Angkatan XXXVI 2024 yang dilaksanakan di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDM) Provinsi Banten, Pandeglang, Kamis (22/8/2024).
“Untuk itu tentu keberpihakan komposisi anggaran. Juga kita dorong sebesar-besarnya untuk masyarakat,” ucap Al Muktabar.
Pola perencanaan itu, lanjutnya, harus menjadi disiplin bersama. Sebab Gubernur sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah mempunyai tugas mengarahkan seluruh pemerintah daerah (Pemda) untuk mengoptimalkan pembiayaan yang ada kepada amanat itu.
“Kalau tidak dipenuhi, bisa berdampak pada kerugian negara, karena dengan fokus seperti itu, pencapaian kesejahteraan masyarakat bisa lebih cepat dilakukan,” jelas Al Muktabar.
Kepemimpinan, menurut Al Muktabar, menjadi kata kunci karena ia akan menjadi operatornya. Kepemimpinan ke depan harus cepat dan juga memiliki semangat melayani dan kolaborasi.
“Itu akan dibutuhkan pada waktunya nanti ketika sudah memimpin di instansi Kementerian, Lembaga masing-masing termasuk Pemda,” ucapnya.
Terakhir Al Muktabar berharap para peserta bisa mengikuti dengan baik, transformasi pengetahuan diskusi antar daerah bisa menjadi lebih aktif ditambah dengan tutor dari praktisi maupun widyaswara yang akan mengkayakan pengetahuan kepemimpinan.
Kepala BPSDM Provinsi Banten Untung Saritomo mengatakan, Diklatpim dilaksanakan menggunakan metode blended learning yaitu pembelajaran yang dilakukan memadukan jalur klasikal dan non klasikal dengan beberapa tahap.
Tahap pertama klasikal selama 3 hari, kemudian mereka pulang. Selanjutnya tahap pembelajaran mandiri atau MOOC dgn menggunakan LMS Banten Ceria, atas kesepakatan dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Pelaksanaan MOOC atau belajar mandiri dilaksanakan selama 9 hari yang kemudian dilanjutkan dengan tahap e-learning (sinkronus/ansynkronus) selama 21 hari, setelahnya, baru ada komitmen bersama yang dilaksanakan selama tiga hari.
Kemudian masuk pada klasikal tahap II selama 7 hari, pada tahap ini akan dilakukan visitasi ke daerah lain sebagai best practice guna menambah wawasan peserta diklat dan pada tahap berikutnya aktualisasi kepemimpinan di tempat kerja selama 60 hari dan saat itu peserta membuat/menyusun proyek perubahannya,” ujarnya.
Untung menjelaskan, pada tahap akhir dilakukan seminar akhir proyek perubahan dan total lamanya pelatihan itu sekitar 923 jam Pelajaran atau setara dgn 107 hari.
Sebagai informasi, penyelenggaraan Pelatihan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) tingkat II itu sendiri merupakan kepercayaan yang diberikan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) kepada Pemprov Banten.
Ada 47 peserta yang mengikuti Diklatpim yang berasal dari berbagai daerah seperti Kalimantan, Sumatera, NTT, Jawa dan 5 Kabupaten/Kota di Provinsi Banten. (JM)