Jakarta,(07/09/2020) – Pelitanusantara.com | Kasih tidak mengenal syarat dan latar belakang atau suku, ras, maupun agama. dan rasa Kasih itu mampu dimanifestasikan menjadi banyak wujud, termasuk menyatakan Kepedulian kepada sesama dengan berbagi kasih.
Demikian pula rasa kasih dan kemanusiaan yang di wujudkan oleh keluarga besar Pondok Pesantren Ma’had Al-Zaytun kepada Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA Indonesia). kehidupan yang dirasakan pada masa pandemi yang serba sulit oleh setiap elemen masyarakat baik itu yang dirasakan oleh Wartawan yang tergabung di PEWARNA INDONESIA dalam hal medis maupun non medis, telah membuat pondok pesantren pimpinan Syaykh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang Al-Zaytun, itu, kembali mewujudkan bentuk kepeduliannya sesama anak Bangsa untuk menjadi saluran berkat bagi para wartawan nasrani dan hamba Tuhan yang tergabung di PEWARNA Indonesia.
Pada Senin pagi (07/09/2020), pihak Pondok Pesantren Al-Zaytun kembali menyalurkan paket bantuan berupa 1 ton beras dan sejumlah bahan pokok lainnya, dan secara Simbolis penyerahan bantuan dilakukan oleh Ustadz Ali Aminullah yang mewakili pihak pondok pesantren, di Kantor Redaksi Majalah Gaharu, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang diterima oleh Rekan wartawan Pewarna Ronald dari Majalah Gaharu.Com
Dalam kesempatan itu ustadz Aminullah berkata selaku anak bangsa sudah menjadi kewajiban dari Pondok Pesantren Al-Zaytun untuk berbagi kasih di tengah pandemi yang sedang melanda Indonesia.
“Saya ditugaskan oleh Syaykh Al-Zaytun untuk menyampaikan bingkisan sebagai tanda cinta kasih kami. rasa Kemanusiaan, yang dikedepankan oleh Syaykh itu adalah rasa kemanusiaan. Jadi Syaykh sangat memahami hari ini semua serba sulit. Kebetulan, Alhamdulillah, kami di pesantren kami baru saja panen jadi kita berbagi dengan siapapun sahabat-sahabat sebangsa Indonesia,” ujarnya ramah.
Meski tengah menjalankan ibadah puasa, pria yang dipercaya sebagai pengurus yayasan Al-Zaytun juga pendidik di sekolah menengah dan Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia itu tetap semangat menempuh perjalanan dari Indramayu ke Jakarta, guna mendukung penyaluran bantuan kepada PEWARNA Indonesia.
Dirinya juga berharap dengan ada kegiatan penyaluran bantuan ini kiranya dapat mempererat tali persaudaraan yang sudah terjali selama ini antara Pondok Pesantren Ma’had Al-Zaytun dengan pihak PEWARNA Indonesia.
“Maka kita tidak melihat perbedaan apapun. Kita ini sama-sama bangsa Indonesia, ketika ada kesulitan maka kita harus berbagi, sesuai dengan kemampuan kita tentunya. Ya harapan kita adalah ini (bantuan) bisa menjadi manfaat, ya tentunya semakin mengikat tali persaudaraan dalam rangka mengukuhkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” kata Ustadz Aminullah, mantap.
Sementara itu Ketua Umum Pengurus Pusat PEWARNA Indonesia, Yusuf Mujiono, turut mengucapkan terima kasihnya kepada Syaykh Al-Zaytun dan seluruh jajarannya, atas kepedulian mereka kepada PEWARNA Indonesia sebagai salah satu pihak yang terdampak pandemi Covid-19. Terlebih, telah 3 kali pihak Al-Zaytun menyalurkan bantuan untuk PEWARNA selama masa pandemi berlangsung. Total hampir 3 ton beras dan bahan pangan lainnya yang telah disalurkan Al-Zaytun.
“Masa pandemi ini tentunya memiliki pengaruh yang besar terhadap keberadaan maupun kinerja wartawan nasrani yang tergabung di PEWARNA Indonesia. Dengan adanya bantuan ini tentu makna dan manfaatnya sangat besar bagi kami. Terima kasih kepada Syaykh Panji Gumilang yang telah begitu perhatian kepada kami, dan mau memberi diri untuk menjadi saluran berkat bagi PEWARNA Indonesia. Puji Tuhan. Doa kami semoga Syaykh berserta jajarannya selalu diberi karunia kesehatan dan di dalam perlindungan Tuhan. Sekali lagi terima kasih,” ujarnya saat ditemui di kawasan Harmoni, Jakarta Utara.
Pondok Pesantren Al-Zaytun Ma’had Al-Zaytun didirikan oleh Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, di Indramayu, Jawa Barat. Dengan mengusung tagline “Pusat Pendidikan dan Pengembangan Budaya Toleransi serta Pengembangan Budaya Perdamaian”, pondok pesantren yang baru saja merayakan ulang tahun peraknya itu menjadi salah satu barometer pengajaran nilai-nilai toleransi, perdamaian, sekaligus pengamalan nilai-nilai kebangsaan.
Berdiri di atas lahan seluas 1.200 hektare, Pondok Pesantren Al-Zaytun juga ikut menjadi penggerak bagi lumbung pangan nasional. Secara mandiri, pihak pondok pesantren memproduksi kebutuhan pangan mulai dari beras unggulan, gula, garam, hingga daging ayam berkualitas tinggi. (PN)