Sekarang, yang mana dari kedua kehendak yang dimaksudkan dalam Roma 12:2, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Jawabannya sudah pasti bahwa Paulus sedang merujuk kepada kehendak perintah Allah.
Pelitanusantara.com | Mungkin kita mengatakan demikian setidaknya kita tahu alasannya:
Tuhan Allah tidak menghendaki kita mengetahui lebih dahulu sebagian besar kehendak-Nya yang berdaulat. “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita”…Ulangan 29:29. Jika kita ingin mengetahui secara detail kehendak ketetapan Allah untuk masa yang akan datang, berarti kita tidak menginginkan pembaharuan budi, yang kita inginkan sebuah cara yang bisa dilihat. Ini bukan disebut perubahan dan ketaatan; ini disebut ramalan.
Alasan lainnya saya mengatakan bahwa kehendak Allah di Roma 12:2 adalah kehendak perintah Allah dan bukan kehendak ketetapan-Nya adalah karena sebuah frasa atau kata yang di gabung “sehingga kita dapat membedakan” mengimplikasikan bahwa kita seharusnya menyetujui kehendak Allah dan kemudian dengan taat melakukannya. Tetapi kenyataannya, kita tidak seharusnya menyetujui dosa ataupun melakukannya.
Maksud Paulus di Roma 12:2 di perhatikan hampir secara tepat di Ibrani 5:14, yang mengatakan, “Makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.” pada ayat yang lain di Filipi 1:9-11…Itulah tujuan dari ayat ini: tidak mengorek kehendak Allah yang rahasia yang telah Ia rencanakan untuk terjadi, tetapi membedakan kehendak Allah yang dinyatakan yang harus kita lakukan…Bagaimana sikap setiap kita?…Tuhan Yesus memberkati.
Pdt.Ricardo Rj Palijama Sekretaris BM EMC