MAKASSAR – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi konser HUT-39 Slank ‘Beautiful Smile Indonesia’, di kawasan Tanjung Bunga Makassar, berlangsung aman dan sukses. Hasil kolaborasi antara Peace Entertainment dan BOS Production (Peace x Bos), konser Slank ‘Beautiful Smile Indonesia’ yang disaksikan sekitar tujuh ribu penonton, berhasil ‘menghipnotis’ melalui 22 lagu yang dimainkan selama kurang lebih satu setengah jam.
“Bertepatan dengan Hari Pahlawan tanggal 10 November, Slank terus menyebarkan semangat nasionalisme melalui karya-karya musik dihasilkan. Slank tidak hanya menciptakan lagu yang bertemakan cinta, tetapi juga menciptakan lagu-lagu yang bertemakan nasionalisme, anti kekerasan dan kritik sosial. Melalui konser ‘Beautiful Smile Indonesia’ Slank mengajak anak-anak muda di seluruh Indonesia untuk membangkitkan semangat cinta Indonesia serta dan cinta produk Indonesia mengobarkan semangat patriotisme,” ujar Bamsoet usai menyaksikan konser HUT-39 Slank ‘Beautiful Smile Indonesia’, di kawasan Pippo Tanjung Bunga Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis malam (10/11/22).
Hadir mendampingi Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Nana Sudjana, Wakapolda Brigjen. Pol. Chuzaini Patoppoi, Dandim 1408/Makassar Letkol Inf. Nurman Syahreda, Dansat Brimob Polda Sulsel Kombes Pol. Heru Novianto dan Kyai Kondang KH. Ahmad Muwafiq atau Gus Afiq.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menuturkan, kesuksesan konser HUT-39 Slank ‘Beautiful Smile Indonesia’ di Makassar tidak lepas dari koordinasi yang sangat baik antara promotor Peace x BOS, aparat kepolisian, pemerintah daerah, TNI, tim Satgas Covid dan anak muda Sulsel pencinta musik Slank. Diharapkan kesuksesan tersebut memberi inspirasi bagi pelaksana event konser Slank dan aparat pemerintahan di kota lain.
“Tentunya, kesuksesan konser Slank di Kota Makassar akan memberi tambahan semangat bagi Slank dalam menggelar konser ‘Beautiful Smile Indonesia’ di kota-kota selanjutnya. Koordinasi yang solid dan open management dengan para stakeholders di daerah bersangkutan adalah kunci utamanya,” tutur Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia dan Ketua Umum Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat ini memaparkan, perjalanan grup band Slank yang sudah masuk tahun ke-39 patut diapresiasi. Tidak hanya sukses menggelar konser di Tanah Air, Slank juga sukses menggelar sejumlah konser di luar negeri. Antara lain di Belanda, Inggris, Jerman, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Filipina, hingga Amerika Serikat.
“Slank merupakan salah satu grup band legendaris di Indonesia. Memiliki fans Slankers hingga jutaan jiwa, membuat Slank menjadi grup band papan atas Indonesia. Slank sendiri telah mengeluarkan 24 album, dan di awal tahun 2023 segera merilis album ke-25. Pada tahun 2008 dan 2009, Slank tercatat sebagai bintang musik berbayaran termahal atau Highest-Paid Music Star. Slank mendapatkan bayaran Rp 500 juta untuk sekali manggung,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, usai menggelar konser HUT-39 Slank ‘Beautiful Smile Indonesia’ di Makassar, Slank akan melanjutkan konser di beberapa daerah. Diantaranya, di Kota Bandung tanggal 3 Desember 2022 dan konser puncak acara HUT-39 Slank yang diadakan di Pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta, tanggal 17 Desember 2022.
Saat konser puncak di Pelataran Candi Prambanan, Slank akan merilis lagu baru berjudul ‘Ngono Yo Ngono, Tapi Ojo Ngono’. Dalam lagu ini Slank mencoba mengingatkan agar jangan membawa-bawa suatu kepercayaan untuk memecah belah ataupun menebar kebencian.
“Slank juga melibatkan sejumlah pihak saat menggelar konser HUT-39 Slank ‘Beautiful Smile Indonesia’ yang memiliki semangat dan visi yang sama untuk menghadirkan ‘senyuman’ di Indonesia. Diantaranya, Pamungkas, Kunto Aji, Tipe-X, Stars and Rabbit, Endank Soekamti, Tonny Wenas dan Setiawan Djodi. Slank juga mengajak sekelompok animator millennial Indonesia yaitu Dream Catcher dan Dosy Omar selaku Movie Documenter yang pernah menggarap film dokumenter Slank,” pungkas Bamsoet. (R0K3F45)