“Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.”
Ayub 3:25
Pelitanusantara.com Seharusnya semua tuduhan dan dakwaan Iblis tidak lagi punya kuasa atas hidup kita, saat ketika kita menerima Dia sebagai Juruselamat dan mengakui semua dosa-dosa kita! Karena Ia telah melepaskan kita dari semua jerat dan perangkap si Iblis, dan membawa kita masuk dalam kehidupan yang penuh dengan kesejahteraan. Tetapi pilihan hidup yang kita ambil, kerap tidak sejalan dengan rencana dan tujuan Allah, sehingga yang terjadi adalah kutuk dan bukan berkat. Yesaya 59:1-2 katakan: “Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.”
Masih adanya pemisah antara kita denganNya, merupakan celah bagi si Iblis untuk mengganggu, merebut damai sejahtera dan sukacita kita, serta menaruh ketakutan dan kekuatiran dalam hati kita! Padahal yang Yesus katakan adalah: “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:10b) Dan ini berarti hidup yang terbebas dari segala ketakutan dan kekuatiran, melainkan penuh dengan kepastian bahwa Allah menjamin kebajikan dan kemurahanNya mengikuti kita seumur hidup kita. Ia ingin kita hidup di dalamNya, dalam kepenuhan kasih setiaNya yang besar, tidak lagi menjadi takut, kuatir dan gelisah, karena kita hidup dalam kebenaranNya, maka damai sejahteraNya memenuhi kita.
Janji Allah atas umatNya, adalah janji berkat, dan yang dikehendakiNya atas kita yang percaya kepadaNya adalah hidup yang berkelimpahan. Dan ini merupakan sebuah perjanjian yang diikat dengan sumpah dan dimeteraikan dengan darahNya. Seharusnya setiap orang yang percaya kepadaNya sudah bebas dari belenggu kegelapan dan terlepas dari semua dakwaan Iblis serta punya hak penuh untuk menerima penggenapan janjiNya. Seperti Kolose 2:14-15 katakan; “dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib. Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.”
Ketakutan berarti keterpisahan dengan Allah, karena ketika kita percaya kita tidak akan takut! Ini yang Yesus pertanyakan: ”Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” (Markus 4:40) Ketakutan menjadi pertanda adanya dosa dan pilihan yang salah, seperti yang terjadi pada Adam dan Hawa, yang sembunyi ketakutan karena mereka memberontak terhadap perintah Tuhan. Jangan hidup di dalam dosa, lepaskan semua ketidak benaran, Yesus telah menjadi jalan perdamaian bagi kita dengan Bapa di Sorga. Hiduplah dalam kebenaran, maka tidak ada tempat bagi kekuatiran dan ketakutan, tidak ada akses masuk bagi si Iblis, untuk merusak damai sejahtera dan sukacita kita, karena Raja Damai yang menguasai hati dan pikiran kita, sekalut apapun yang terjadi.
Dan sadari juga, bahwa ketika kita takut, maka Iblis sedang merajai hati dan pikiran kita, hingga ia punya kendali untuk menampilkan apa yang kita takutkan menjadi kenyataan, bukan karena ia berkuasa, tetapi karena kita yang memberinya kuasa! Itulah yang Ayub katakan bahwa apa yang ditakutkannya itu yang menimpanya. Ketakutan adalah dampak dari dosa, tetapi kita sudah ditebus, jadi berhentilah takut dan percaya saja kepadaNya. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.(2 Timotius 1:7)
Salam Sejahtera Sahabat..
Selamat Bersaat Teduh
Tuhan Yesus memberkati
Pdt Sylvia Supangkat – GPIA EL SHADDAI