Ibadah yang berkenan

Kefaspelita
Flyermaker 11022020 220050
Spread the love

…”Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”…Roma 12:2

Pelitanusantara.com |Pikirkanlah mengenai kemurahan Allah: Demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu.Sebuah permohonan penuh kasih sayang, yang seharusnya membuat hati kita luluh dan tunduk: Ini adalah sebuah alasan yang sangat kuat. Itu adalah kemurahan yang ada di dalam Allah dan kemurahan yang berasal dari Allah. Kemurahan di dalam sumber dan kemurahan di dalam aliran, keduanya termasuk di sini, yaitu pengalihan kepada kita, sebagai bangsa-bangsa lain, dari segala sesuatu yang telah hilang dari bangsa Yahudi karena ketidakpercayaan mereka …Efesus 3:4-6. Demikian juga dengan belas kasihan yang teguh dari diri Daud …Yesaya. 55:3. Allah adalah Allah yang berbelas kasihan, oleh karena itu marilah kita mempersembahkan tubuh kita kepada-Nya. Pasti Dia akan menggunakan tubuh kita dengan baik, dan tahu menilainya, sebab Ia adalah Allah yang belas kasihan-Nya tidak terbatas. Setiap hari kita menerima dari Allah buah-buah belas kasihan-Nya, khususnya belas kasihan untuk tubuh kita. Ia menciptakannya dan Ia juga memeliharanya, Ia menebusnya, Ia memberikan kemuliaan di atasnya.

Dan belas kasihan yang terbesar dari semuanya adalah bahwa Kristus tidak saja memberikan tubuh-Nya untuk penebus dosa kita, tetapi juga roh-Nya. Bahwa Ia memberikan diri-Nya sendiri untuk kita, dan memberikan diri-Nya sendiri kepada kita. Nah, tidak bisa tidak kita akan mencari apa yang akan kita serahkan untuk semua ini. Dan apakah yang akan kita berikan? Marilah kita memberikan diri kita sendiri sebagai pengakuan atas semua kemurahan ini. Yaitu seluruh diri kita, semua yang kita miliki, semua yang dapat kita lakukan, dan bagaimanapun, sesungguhnya apa yang dapat kita berikan adalah sangat kecil dibandingkan dengan yang telah kita terima dengan begitu melimpah, lagi pula, hanya itulah yang kita miliki.

Persembahan itu berkenan kepada Allah. Akhir yang baik dari semua pekerjaan kita adalah supaya kita berkenan kepada Tuhan ..2 Korintus. 5:9 supaya Ia berkenan dengan diri kita dan perbuatan kita. Nah, persembahan-persembahan hidup ini berkenan kepada Allah, Kerendahan hati Allah yang besar itulah yang membuat-Nya bersedia berkenan menerima apa saja dari kita. Kita tidak mengingini apa-apa lagi untuk membuat kita merasa bahagia. Jika persembahan diri kita ini dapat menyenangkan hati-Nya, maka dengan mudah kita menyimpulkan bahwa tidak ada persembahan yang lebih baik selain memberikan diri kita kepada-Nya.

Itu adalah ibadah kita yang sejati. Ada suatu tindakan yang layak di dalamnya, sebab roh itulah yang mempersembahkan tubuh. Ibadah yang benar adalah fokus kepada Tuhan, sehingga kita dapat melakukan Ibadah dalam roh dan dengan pengertian. Itulah alasan yang mendukungnya. Allah tidak akan membebankan kepada kita hal-hal yang sulit atau tidak masuk akal, tetapi semuanya sesuai dengan dasar alasan yang benar. Ibadah kita harus sesuai dengan firman. Firman Allah tidak mengesampingkan tubuh di dalam penyembahan yang kudus. Ibadah itu hanya dapat berkenan kepada Allah jika sesuai dengan firman yang tertulis itu. Penyembahan itu haruslah penyembahan yang sesuai dengan Injil, yaitu penyembahan sifatnya rohani. Itulah ibadah yang sejati, ibadah yang siap kita pertanggungjawabkan. Dengan demikian tubuh harus dipersembahkan kepada Allah…Tuhan Yesus memberkati.

 

Pdt Ricardo RJ Palijama (Sekretaris Badan Musyawarah Gereja Methodis Injili)

Tinggalkan Balasan

error: Coba Copy Paste ni Ye!!