HARI PENGENDALIAN NYAMUK TAHUN 2021 (HPN 2021)

Palicardo
Img 20211202 124906
Spread the love

 

Pelitanusantara.com | Hari Pengendalian Nyamuk Tahun 2021 (HPN 2021) ini merupakan yang kelima kalinya diperingati di Indonesia, setelah tahun 2020 diperingati di Makassar, tahun 2019 di Semarang, tahun 2018 di Surabaya dan tahun 2017 di Yogyakarta. HPN di Indonesia diperingati bersamaan dengan peringatan internasional Mosquito Day.

Sejarah peringatan Mosquito Day didasar-kan pada pertama kali ditemukannya Plasmodium penyebab malaria di tubuh nyamuk Anopheles pada tanggal 20 Agustus 1897, sehingga mulai saat itu setiap tanggal 20 Agustus diperingati Mosquito Day, di Indonesia dikenal dengan Hari Pengendalian Nyamuk (HPN). Karena kondisi pandemi Covid-19 HPN 2021 ini diperingati mundur menjadi tanggal 30.
Hari Pengendalian Nyamuk diperingati setiap tahunnya dilatarbelakangi karena penyakit tular vektor nyamuk masih men-jadi permasalahan kesehatan di Indonesia, seperti demam berdarah, malaria, filariasis dan lain-lain.

Pemerintah telah berkomitmen melaksana-kan Pencegahan dan Pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik, antara lain Indonesia eliminasi malaria tahun 2030, eliminasi filariasis tahun 2030 eliminasi scistosomiasis tahun 2025, eliminasi rabies tahun 2030 serta reduksi demam berdahan dengan isidance rate (IR) kurang dari 49/100.000 penduduk.
Pengendalian vektor merupakan upaya preventif yang paling efektif dalam rangka pencegahan penyakit-penyakit tersebut. Pengendalian vektor akan lebih efektif dan memberikan hasil yang maksimal apabila melibatkan peran serta masyarakat. Sehingga Peringatan HPN tahun ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam pengendalian vektor.


Tema HPN 2021 Bersama Wujudkan Lingkungan Bebas Nyamuk. Beberapa rangkaian kegiatan pada peringatan HPN tahun ini yaitu :

  1. Pelatihan Entomologi dan Pengendalian Vektor BP2 sebanyak 10 Seri,
  2. Pengendalian Vektor di 1.000 titik,
  3. Seminar Nasional Pengendalian Nyamuk
  4. Launching e-Silantor Versi 2.0, e-Zoonosis dan Regulatory sandbox e-malaria, dan
  5. Pemberian Piagam Penghargaan Kantor Bebas Nyamuk dan Penyerahan Sertifikat Eliminasi Filariasis.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, melaunching e-Silantor Versi 2.0, e-Zoonosis dan Uji Coba Regulatory sandbox e-malaria

Pemberian Penghargaan Kantor Bebas Nyamuk kepada KKKP Kelas I Surabaya, KKP Kelas II Semarang, BTKLPP Makassar dan Penyerahan Sertifikat Eliminasi Filariasis kepada Walikota Tidore Kepulauan dan Bupati Lebak.

Setiap kali perayaan HPN selalu mendapat dukungan dari masyarakat, Pemerintah Daerah, dunia usaha dan berbagai pihak. Ini membuktikan bahwa kepedulian pengendalian nyamuk dan penyakit tular nyamuk telah menjadi kesadaran bersama. Tahun ini ada 1.000 titik (wilayah) dilkakukan pengendalian vektor yang merupakan kolaborasi antara Kementerian Kesehatan dengan dunia usaha yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Pengendali Hama Indonesia (ASPPHAMI), meliputi pengendalian vektor di permukiman penduduk, tempat-tempat ibadah dan tempat-tempat umum lainnya.

Seminar Nasional, dimoderatori oleh Shahnaz Haque dengan Narasumber Dr. Didik Budijanto, M.Kes, Prof. Dr. M. Sudomo, Prof. Intan Achmad, Ph.D.

Puncak peringatan HPN 2021 saat ini dihadiri peserta luring 100 orang dari Kantor Pusat Kementerian Kesehatan, Kantor UPT Kementerian Kesehatan, Organisasi Profesi Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia (PEKI), ASPPHAMI dan tamu undangan lainnya. Selain peserta yang hadir luring, acara ini juga live streaming Youtube dan zoom meet yang diikuti sekitar 1.000 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia, dari Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas, UPT Kemenkes (KKP dan B/BTKLPP), pakar, akademisi dan masyarakat umum.
Pemberian penghargaan Kantor Bebas Nyamuk merupakan keistimewaan pada HPN tahun ini, karena merupakan cikal bakal menciptakan kondisi lingkungan perkantoran yang bebas nyamuk dan bebas dari penularan penyakit.
Adanya HPN ke-5 tahun ini diharapkan akan memberikan masukan bagi pengelola program pusat dan daerah, masyarakat serta para peneliti/ akademisi dalam mendukung reduksi, eliminasi dan eradikasi penyakit tular vektor di Indonesia.

Penulis : Dr. Suwito, M.Kes., Koordinator Substansi Vektor BP2, Kemenkes

Tinggalkan Balasan

error: Coba Copy Paste ni Ye!!