Ungaran – Pelitanusantara.com
Peralatan yang bagus dalam membuat video adalah antara lain Camcorder, Mic, Editing PC, Lighting dan lain-lain. Tetapi untuk membuat video yang bagus apakah harus menggunakan peralatan-peralatan itu?
Mr. Yun Young Jun, Direktur CGN TV memberikan jawaban bahwa untuk membuat video yang bagus yang bisa berarti video yang banyak ditonton, video menghasilkan uang dan video yang mendapat penghargaan, tidak harus memiliki alat-alat yang lengkap lebih dahulu.
Tetap Berkarya dengan Peralatan Sederhana
Dalam acara workshop akademi media dengan tajuk “Saatnya Beralih ke Zaman Teknologi” yang diadakan di Media di STT Kanaan Nusantara Ungaran, 13-15 November 2024, Mr. Yun Young Jun selanjutnya menunjukkan hasil-hasil karya videonya antara lain video yang berkisah penginjilan hingga pendirian gereja di Pulau Sabu di Nusa Tenggara Timur.
Dalam acara workshop itu juga, Mr. Yun Young Jun menyampaikan bahwa dengan peralatan sederhana yang ia miliki, dia 15 tahun yang lalu pernah mengikuti sebuah lomba dan mendapat penghargaan di Amerika atas video yang dibuatnya tentang masyarakat Afrika. Oleh karenanya Mr. Yun Young Jun mendorong para peserta workshop berjumlah sekitar 100-an peserta yang terdiri dari mahasiswa STT Kanaan, murid-murid SMK jurusan media dan praktisi media di wilayah Ungaran, Semarang dan sekitarnya untuk terus membuat konten-konten video meskipun dengan peralatan yang sederhana. Selain itu ia mengajak supaya dalam membuat konten video memiliki tujuan untuk kemuliaan Tuhan Yesus.
“Jika ada satu jiwa yang belum mengenal Yesus, tapi dia berpeluang untuk mengenal-Nya, berapa pun harga yang harus kita bayarkan tidak akan membuat kita menyesal,” demikian motivasi yang mendorong Mr. Yun Young Jun ini untuk membuat video-videonya. Harapannya motivasi semacam ini juga dimiliki oleh para peserta workshop yang ia sebuat sebagai para konten kreator.
Hal-hal Dasar dalam Pembuatan Video
Selanjutnya Mr. Yun Young Jun menjelaskan empat hal dasar yang perlu diketahui oleh pembuat konten. Yang pertama adalah kepada siapa video itu akan dibuat, hal ini menyangkut usia penerima video, berapa orang yang dituju, dan lain-lain. Yang kedua adalah tujuan mengapa video dibuat, mungkin untuk mencari donasi, promosi sebuah lembaga dan lain-lain. Yang ketiga adalah poin apa yang mau digambarkan dan dicapai, mungkin poin keluarga, sekolah dan lain-lain. Dan yang keempat adalah format apa yang mau digunakan dalam pembuatan video, mungkin mini documentary, snack video, skit drama dan lain-lain.
Selain menjelaskan proses pembuatan video, Mr. Yun Young Jun juga menunjukkan contoh lain video yang dibuatnya. Antara lain ia mencontohkan video proses pencarian donasi untu SD Danbi Cibubur Jawa Barat. Video tersebut berkisah tentang pergumulan sebuah keluarga dalam menyekolahkan anaknya. Setelah itu berkisah pula tentang SD Danbi yang memiliki fasilitas ruang yang minim untuk belajar, sudah memiliki sebidang tanah tetapi belum bisa membangun. Dengan tujuan itulah video itu dibuat untuk mencari donasi pembuatan gedung sekolah. Alhasil gedung sekolah yang representatif bisa dibangun, tidak saja untuk SD Danbi, tetapi juga untuk SMP Danbi. “Sedang dipersiapkan untuk pendirian dan gedung SMA Danbi,” ujar Mr. Yun Young Jun ini.
Selain Mr. Yun Young Jun yang lebih banyak berbicara mengenai konten kretaor, juga ada seorang nara sumber dari CGN TV, Jannes Silalahi yang membawakan materi Editing Video.
Acara yang Bermanfaat
Olive (22), mahasiswa STT Nusantara prodi Pendidikan Agama Kristen (PAK) yang mengikuti acara workshop tersebut merasa senang, meski sebetulnya pembuatan video bukan minat utamanya. “Tetapi di kemudian hari pasti berguna dalam aktifitas mengajar saya,” demikian Olive yang berasal dari kota Jepara ini.
Sementara peserta yang lain, Yahya Kumarawangi (24), mahasiswa prodi Seni Rupa Universitas Negeri Yogyakarta mengatakan bahwa acara workshop ini memberi wawasan baru mengenai pelayanan melalui media. “Teknik pengambilan video juga diajarkan, sehingga tidak asal-asalan,” demikian jelas mahasiswa yang tinggal menunggu hari wisudanya itu.
Oleh: Suyito Basuki