Iklan Tri 1536x254

Tetap Pada Kebenaran-Nya

Img 20241215 Wa0122
Img 20250318 Wa0041
Spread the love

“Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengadakan mujizat demi nama-Mu juga?”…Mat 7:22

Pelitanusantara.com | Pada ayat ini menyatakan seruan itu akan terdengar pada hari terakhir, hari yang agung itu, ketika setiap orang akan tampak sebagaimana adanya, ketika segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, antara lain, kepura-puraan tersembunyi yang dipakai orang berdosa sekarang ini untuk mendukung harapan mereka yang sia-sia. Tetapi Kristus mengetahui, yamg pada akhirnya yang sekarang mereka simpan di hati, akan mereka kemukakan kelak pada hari penghakiman untuk menghindari malapetaka, tetapi usaha ini akan sia-sia saja. Mereka akan berseru dengan mendesak-desak, Tuhan, Tuhan, dan dengan penuh percaya diri menuntut Kristus mengenai hal tersebut; Tuhan, tidakkah Engkau tahu…perhatikan Matius 7:22-23. Mereka katakan bahwa kami bernubuat demi nama-Mu? Ya, boleh jadi memang demikian. Bileam dan Kayafas tidak diperbolehkan bernubuat, dan Saul termasuk golongan nabi di luar kehendaknya, namun semua ini tidak dapat menolong mereka. Mereka ini bernubuat demi nama-Nya, tetapi Dia tidak mengutus mereka.

Mereka hanya memanfaatkan nama-Nya belaka. Perhatikanlah, seseorang bisa saja berkhotbah, memiliki karunia pelayanan dan panggilan lahiriah untuk itu, bahkan mungkin juga berhasil dalam hal itu, namun sebenarnya jahat. Dia mungkin saja menolong orang lain untuk dapat masuk sorga, tetapi dirinya sendiri tidak dapat masuk. Mereka berpkir bahwa demi nama-Mu kami telah mengusir setan? Ini mungkin juga; Judas mengusir setan, namun begitu ia adalah yang ditentukan untuk binasa. Origen mengatakan bahwa pada zamannya begitu penuh kuasanya nama Kristus ketika dipakai mengusir roh-roh jahat sampai-sampai orang-orang Kristen yang fasik pun kadang-kadang ikut memanfaatkan nama itu. Seseorang bisa saja mengusir setan keluar dari orang lain, tetapi dalam dirinya sendiri ada setan, atau lebih tepat lagi, malah dia sendirilah setannya, mungkin demikian adanya. Mungkin saja ada iman untuk mengadakan mujizat, tetapi iman untuk membenarkan tindakan itu tidak ada. Untuk mengadakan mujizat, perlu iman yang bekerja oleh kasih dan ketaatan. Karunia lidah dan karunia menyembuhkan dapat membuat orang diterima dunia, tetapi hanya kesucian atau pengudusan sejatilah yang dapat diterima Allah.

Anugerah dan kasih merupakan jalan yang lebih utama dibandingkan dengan memindahkan gunung atau berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat …1Kor. 13:1-2. Anugerah akan membawa manusia ke sorga tanpa harus mengadakan mujizat, tetapi mengadakan mujizat tanpa memiliki anugerah tidak akan pernah membawa manusia ke sorga. Perhatikanlah, orang yang tergila-gila dengan mujizat selalu menaruh hatinya pada mujizat itu, mereka ingin selalu melakukannya dan mujizatlah yang menjadi kepercayaan mereka. Simon si penyihir terheran-heran melihat semua mujizat yang terjadi…Kis. 8:13 sehingga rela membayar berapa pun agar beroleh kuasa untuk melakukannya juga. Perhatikanlah, orang-orang seperti ini tidak memiliki perbuatan baik sedikit pun, bagaimana dengan kita terutama yang telah melayani…kita lanjutkan…Tuhan Yesus memberkati. (pelitanusantara.com)

Pdt.Ricardo Rj Palijama Sekretaris BM Sinode EMC

2 E1742217937328 1024x833
Img 20250327 Wa0101
Iklan Tri 1536x254
error: Coba Copy Paste ni Ye!!