Gideon dan 300 pasukannya telah menyaksikan bagaimana Tuhan mengacaukan dan memukul mundur 110 ribu pasukan Midian, namun pekerjaannya belum selesai, Gideon harus mengejar sisa musuh yang lari, yaitu 2 Raja Midian, Zebah dan Salmuna beserta 15 ribu pasukannya.
Tetapi sehebat apapun pasukan Gideon, mereka tetap manusia yang terbatas, lelah berperang dan mengejar. Saat tiba di Sukot dan meminta bantuan makanan untuk anak buahnya, mereka di tolak oleh bangsanya sendiri.
Hal yang sama juga terjadi pada warga Pnuel, mereka juga terkesan meremehkan pasukan Gideon dan meminta bukti kalo mereka sudah benar-benar menang, hal ini pun sangat mengecewakan Gideon.
Kita mungkin juga pernah berhadapan dengan orang-orang seperti ini, mereka mungkin satu tim dengan kita, tetapi keberadaan mereka bukannya membantu, namun justru lebih sering mengkritik atau meremehkan ide atau rencana yang kita berikan untuk kemajuan tim.
Saat melihat teman menganggur, kita mungkin ingin mengajak kerja sama dalam satu bisnis yang bagus, namun respon mereka justru meremehkan, bahkan justru memandang sebelah mata, karena bisnis atau pekerjaan yang kita tawarkan memang masih dalam tahap merintis, pengalaman dengan orang-orang seperti ini seharusnya membuat kita makin menyadari bahwa hanya Tuhan lah Sumber Berkat kita.
Tak perlu sakit hati atau membalas perlakuan mereka, namun biarlah kita tetap bekerja dengan segenap hati, dengan positif dan memahami bahwa Tuhan sajalah yang memberkati kita, bukan kolega, atasan, pelanggan, saudara bahkan diri kita sendiri.
Penolakan dan perlakuan buruk orang lain terhadap kita menyadarkan agar kita lebih mengandalkan Tuhan.
“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan!” Yeremia 17:7
Selamat beraktivitas dalam perkenan-Nya. Walk with God. Jaga kesehatan, tetap semangat dan antusias. Tuhan Yesus melimpahkan rahmat-Nya sehingga terobosan illahi, jalan keluar illahi, penyelesaian illahi dan pelipatgandaan illahi di seluruh area kehidupan kita dinyatakan.
Abah Daniel