...”Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”…Matius 6:34
Pelitanusantara.com | Kuatir adalah masalah serius dalam setiap kehidupan manusia, bahkan kuatir dapat merusak hubungan baik dengan sesama sebagai relasi bahkan relasi terdekat yaitu hubungan suami istri juga anggota keluarga yang lain termasuk anak…karena masalah kuatir inipun telah disampaikan Tuhan Yesus saat khotbah-Nya di bukit didalam Matius 6:25-34…semuanya karena Tuhan Yesus sendiri telah mengetahui kesukaran yang akan dihadapi orang percaya yang kecendrungannya terasa bebannya yang cukup berat bagi keluarga dan diri sendiri. Sebagai orang percaya diminta supaya menyerahkan segala kekhawatiran kepada Allah, ke dalam pemeliharaan Allah yang penuh kasih karunia. Percayalah kepada-Nya dengan pikiran tenang yang teguh, sebab Ia yang memelihara kita. Dia bersedia melepaskan kekhawatiranmu dan menanggungnya sendiri. Dia akan meluputkan kita dari apa yang kita takutkan.
Dia akan mengatur seluruh peristiwa bagi kita sehingga kita diyakinkan mengenai kasih dan kelembutan-Nya sebagai Bapa. Dan semuanya akan diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan mencelakai, melainkan mendatangkan kebaikan untukmu”… Rm. 8:28…dan hal ini di kuatkan melalui Rasul Petrus dengan menyebutnya didalam 1 Pet 5: 7…’Serahkanlah segala kekuatiranmu’ artinya segala kekhawatiran kita, menegaskan bahwa kekhawatiran kita itu beragam dan tidak hanya satu saja: kekhawatiran pribadi, kekhawatiran keluarga, kekhawatiran mengenai masa kini, kekhawatiran mengenai masa depan, kekhawatiran diri sendiri, kekhawatiran mengenai orang lain, dan juga mengenai jemaat. ingat di saat kekhawatiran itu muncul dari ketidakpercayaan dan keraguan, saat kekhawatiran itu menyiksa dan meresahkan pikiran, membuat kita tidak layak bagi tugas-tugas kita dan menghalangi pelayanan kita yang penuh sukacita bagi Allah, maka kekhawatiran itu amatlah jahat…
Penawar terbaik untuk menghadapi kekhawatiran yang berlebihan ialah dengan menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Allah, dan menyerahkan segala peristiwa kepada pengaturan yang penuh hikmat dan penuh kasih karunia. Kepercayaan teguh terhadap ketulusan kehendak dan hikmat Tuhan menenangkan roh manusia. Kita harus menyerah dan berkata: “Jadilah kehendak Tuhan!” …Kis. 21:14…jadi jangan lagi kekuatiran hadir dalam diri kita..Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah…Maz 55:23…bahkan untuk masa depan pun, Ia berkata bahwa Anak Cucu orang benar tidak akan meminta-minta roti…Tuhan Yesus memberkati.
Pdt.Ricardo Rj Palijama Sekretaris BM Sinode EMC