Pilkada Serentak 2024 Berisiko Tinggi, Ini yang Diminta Kapolri

KAPOLRI-JENDERAL-LISTYO-SIGIT
Spread the love

Jakarta, – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa potensi kerawanan dalam Pilkada Serentak 2024 yang akan digelar pada 27 November mendatang sangat tinggi.

Menurut Kapolri, pemilihan kepala daerah kali ini membawa tantangan yang luar biasa, mengingat Pilkada serentak ini akan mempertemukan tokoh-tokoh daerah yang memiliki pengaruh besar, yang berpotensi meningkatkan polarisasi dan konflik.

“Pilkada Serentak 2024 ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, dan potensi konfliknya sangat tinggi. Sebab, yang berhadapan-hadapan adalah tokoh-tokoh besar tingkat daerah, yang sering kali memicu ketegangan dan anarkisme. Polarisasi yang tajam tentu akan meningkatkan risiko konflik sosial,” ungkap Kapolri Sabtu (9/11/2024).

Kapolri menyatakan, meskipun potensi konflik sangat besar, Polri akan tetap mengedepankan pendekatan yang humanis dalam menjalankan tugasnya.

“Kami selalu mengutamakan pendekatan yang humanis dan merangkul masyarakat. Namun, jika situasi sudah mengarah pada tindakan anarkis atau melanggar hukum, Polri harus bertindak tegas sesuai dengan kewenangannya,” tegas Kapolri

Polri, kata Jenderal Sigit, siap mengambil langkah tegas jika ditemukan tindakan yang membahayakan keamanan dan ketertiban. Meskipun demikian, Polri tetap berkomitmen untuk menghindari pelanggaran hak asasi manusia (HAM), dan akan bertindak berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.

“Tentu saja, penegakan hukum akan dilakukan sesuai dengan peraturan yang ada, dan dalam kondisi darurat, kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan meskipun terkadang berisiko melanggar HAM. Namun, ini demi menjaga keselamatan dan ketertiban yang lebih besar,” ujar Kapolri.

Kapolri juga meminta dukungan dari seluruh pihak terkait, baik internal Polri maupun eksternal, untuk memastikan pengawasan yang baik selama Pilkada. Ia berharap sinergi antara Polri, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta lembaga pengawasan lainnya dapat menciptakan suasana yang kondusif, transparan, dan aman selama proses pemilihan.

“Saya mengharapkan sinergisitas dengan seluruh stakeholder, termasuk rekan-rekan yang memiliki fungsi pengawasan, agar kami bisa terus bekerja dengan profesionalisme tinggi, mewujudkan Polri yang semakin dekat dengan masyarakat, dan yang paling penting, dipercaya oleh rakyat dalam menjalankan tugas kami,” papar Kapolri.[R_KFS74D]

Tinggalkan Balasan

error: Coba Copy Paste ni Ye!!