Semarang – Pernah mendengar Rawapening yang terletak di Kabupaten Semarang? Jika Anda pernah ke Jawa Tengah, pasti pernah mendengar danau yang terletak di antara daerah Bawen dan Tuntang yang diberi nama Rawapening ini.
Rawapening menyimpan sebuah legenda yang mistis. Konon menurut cerita turun temurun, Rawapening ini berasal dari air yang keluar dari tanah yang tidak pernah surut sehingga membentuk sebuah danau yang bernama Rawapening ini.
Sebuah Legenda
Ada sebuah cerita yang berkaitan dengan itu. Alkisah saat orang-orang kampung akan mengadakan acara sedekah bumi, kemudian mencari daging binatang di hutan. Mereka telah lelah berburu, tetapi tetap tidak mendapat seekor binatang pun untuk dibawa pulang.
Mereka berhenti beristirahat di hutan. Oda orang yang dengan iseng menghantamkan senjata tajamnya di akar pohon. Tidak dinyana, yang disangka akar pohon itu kemudian mengeluarkan darah. Ternyata itu adalah seekor ular besar. Segera saja ular besar itu dibunuh dan dagingnya dipotong-potong serta dibawa pulang ke kampung mereka.
Ternyata ular itu bernama Baru Klinting yang sedang bertapa atas perintah ayahnya yang bernama Ki Hajar yang tengah bertapa juga di lereng Gunung Telomoyo. Baru Klinting kemudian menjelma menjadi seorang bocah kecil kudisan. Bocah kudisan itu datang ke kampung yang orang-orangnya hendak mengadakan sedekah bumi dan usai berburu di hutan itu. Baru Klinting kemudian menancapkan sebuah lidi di tengah kampung dan meminta orang untuk mencabutnya.
Tidak ada seorang pun yang bisa mencabut lidi itu. Baru Klinting kemudian dengan mudahnya bisa mencabut lidi tersebut. Keajaiban pun terjadi. Dari lubang lidi itu kemudian memancar tidak pernah henti sehingga seluruh isi kampung menjadi tenggelam dan tidak ada seorang pun selamat kecuali wanita tua yang telah memberi makan Baru Klinting dengan cara menaiki lesung alat penumbuk padi yang dijadikannya sebuah perahu.
Desa tersebut kemudian tergenang air sehingga terbentuklah sebuah danau yang kemudian diberi nama Rawapening yang berarti rawa yang memiliki air yang bening.
Obyek-obyek Wisata
Di sekitar Rawapening ada beberapa obyek wisata unggulan. Obyek-obyek wisata tersebut adalah:
1. Pemandian Muncul
Pemandian Muncul berada di sisi selatan Rawapening. Pemandian Muncul ini termasuk desa Kebumen wilayah Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Pemandian Muncul menyediakan wahana untuk berenang baik untuk anak-anak maupun orang dewasa.
Pemandian Muncul ini unik karena airnya berasal dari sumber air, bukan air PAM. Diyakini bahwa air ini bermanfaat bagi terapi kesehatan.
Di sekitar Pemandian Muncul terdapat warung-warung makan yang menyediakan hasil tangkap kekayaan Rawapening berupa ikan air tawar, belut dan lain-lain.
2. Bukit Cinta
Lokasinya dekat dengan Rawapening, kurang lebih berjarak 500 meter. Bukit cinta termasuk desa Kebondowo, juga Wilayah Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Bukit Cinta memberi wahana permainan anak-anak dan menyediakan spot-spot yang bsa digunakan untuk menikmati pemandangan eksotik Rawapening, terlebih di pagi hari maupun di sore hari.
3. Rumah Makan Apung
Di tengah danau Rawapening ada warung-warung makan. Untuk mencapai warung-warung makan itu, maka pengunjung akan menaiki perahu pengangkut lebih dahulu. Pada akhir pekan, pengunjung yang hendak mengunjungi warung-warung makan tersebut harus menghubungi dan pesan tempat kepada pemilik warung-warung makan itu terlebih dahulu.
Menu yang disediakan adalah hasil tangkapan nelayan Rawapening seperti belut dan berbagai jenis ikan air tawar dengan harga yang standar. Pengalaman menikmati makanan di tengah Rawapening sambil melihat gelombang air dan matahari serta gunung-gunung yang berada di belakang Rawapening adalah sensasi tersendiri.
4. Rumah Makan Pinggir Rawa
Di Desa Sumurup dan Asinan, desa yang masuk Wilayah Kecamatan Bawen itu juga banyak berjajar warung-warung makan dengan menu ikan tawar hasil tangkapan nelayan di Rawapening. Keistimewaan warung-warung makan di sisi utara Rawapening ini adalah kita bisa menikmati sepur atau kereta api wisata tradisional yang berangkat dari Stasiun Ambarawa ke Stasiun Tuntang dn sebaliknya. Sepur ini hanya berjalan pada akhir pekan. Anak-anak yang tengah makan di warung-warung makan di pinggir Rawapening ini akan bergembira melihat sepur wisata itu lewat bolak-balik, menambah indahnya suasana.
5. Jembatan Biru
Jembatan biru terletak di desa Sumurup Kecamatan Bawen. Bangunan yang menyerupai jembatan, dibuat menjorok ke Rawapening. Jembatan yang diberi cat warna biru itu bisa dilewati untuk melihat keindahan Rawapening. Di sisi kiri kanan jembatan terdapat tanah gambut yang ditanami padi oleh para petani.
Ayo jangan lupa ya, saat ke Jawa Tengah, khususnya ke Kabupaten Semarang, sempatkan mampir di Rawapening, nikmati obyek-obyek wisata dengan segala sensasinya.
Oleh: Suyito Basuki