KARANGANYAR–PELITANUSANTARA.COM Pemilu damai dan bermartabat menurut perspektif MUI, pemilu merupakan salah satu ikhtiar penting dalam merawat demokrasi di Indonesia.
Karena melalui pemilu terjadi proses pergantian kepemimpinan yang konstitusional menuju Indonesia menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Hal tersebut diungkapkan Ketua MUI Kabupaten Karanganyar, Dr. H. Badaruddin pada giat Halaqoh Pemilu Damai Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karanganyar Tahun 2023 yang dilaksanakan di Gedung MTA Karanganyar, Selasa (12/12) siang.
Menurutnya demokrasi menjadi metode politik yang memberikan peluang bagi setiap anggota, Masyarakatnya untuk ikut mempengaruhi proses pengambilan kebijakan lewat sebuah kompetisi yang adil, jujur dan tanpa kekerasan.
Pihaknya pun menegaskan Majelis Ulama Indonesia (MUI) memiliki fungsi Khidmatul Ummah yakni berkhidmat pada ummat, memberikan pelayanan atau service yang sempurna yang kepada umat Islam dan Shodiqu/ Hukumah atau mitra pemerintah yang turut memandu atau mengarahkan pemerintah aspek berkenaan dengan aspek sosial keagamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sementara itu Bupati Karanganyar Rober Christanto pada kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih atas inisiasi yang telah mengadakan Halaqoh Pemilu Damai Kabupaten Karanganyar dengan mengusung Tema “Pemilu Adalah Pesta Bukan Petaka”.
Rober menghimbau untuk masyarakat hadir dan nanti pada tanggal 14 Februari 2024 kita akan memilih pilihan kita secara serentak. Ia pun berharap Kabupaten Karanganyar ini menjadi Karanganyar yang tenteram dan menyejukkan warganya.
“Dalam situasi tahapan pemilu tahun 2024 ini kita harus berjalan bersama, jangan ada sebuah petaka di Kabupaten Karanganyar karena pemilu ini adalah pesta demokrasi untuk masyarakat semua. Demokrasi yang membawa kesenangan, bahagia, dan kesejukan,” pungkas Rober Christanto saat mengakhiri sambutannya.(Maryudi)