Malang,Pelitanusantara.com – Lepas senja waktu itu, perlahan kabut mulai turun menyelimuti Kota Wisata Batu meski tidak setebal saat-saat penyelenggaraan Kebaktian Nasional (KTN) di era 80 an. Tapi bukan berarti pada KTN ke-60 Yayasan Pelayanan Pekabaran Injil Indonesia Batu atau dulu dikenal dengan Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia (YPPII) kali ini udaranya tidak dingin lagi. Karena itu untuk menghangatkan suasana, embawa acara mengajak para peserta Manortor sambil menyanyikan lagu Sumatera Utara, selain itu berbagai pujian dalam bahasa daerah lainnya dilantunkan juga dengan penuh suka cita. Seperti pujian dalam bahasa Ambon, bahasa Papua bahasa Jawa dll. Di puncak pujian dan penyembahan terdengar lantunan lagu yang sebagian syairnya, “Kami datang penuhi panggilanmu Tuhan. Dengan apa yang dapat kami berikan….. Kami penuhi Amanat Agung Mu….Melayani yang tersesat dan terbeban….dsb”. Usai pujian itu, Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th., langsung ke depan untuk menyampaikan renungan dengan teman PREACH THE GOSPEL .
Meski sudah lebih 4 hari dengan begitu padatnya acara, para peserta tetap masih antusias mengikut acara Malam Misi sampai selesai. Dengan gamblang Pdt. Ronny Mandang menyampaikan renungan Firman Tuhan, padahal beliau baru sampai di tempat acara dan harus kembali ke Jakarta pagi jam 2.30 wib. Karena ada tugas di Gerejanya.
Mengawali renungannya beliau mengatakan. Meskipun dua bulan terakhir ini merasa kelelahan, tapi Ketua PGLII ini mengatakan kalau dia belum apa-apa jika dibandingkan dengan dengan misionaris yang lainnya, belum berdarah melayani Tuhan, ungkapnya.
Lebih lanjut mantan pembina Pemuda salah satu Gereja di Taman Alfa Indah Jakarta ini menyampaikan bahwa, tema PREACH THE GOSPEL yang diberikan pada dia adalah tema paling pokok dan fundamental di dalam seluruh pemahaman kaum Injili. Di katakan Salib Kristus ada pusat dari pemberitaan Injil. Pdt. Ronny menegaskan bahwa Gambaran Salib Kristus ini bagi siapapun yang mau PREACH THE GOSPEL adalah orang-orang yang sudah mengalami salib dalam kehidupannya, orang yang sudah setia memikul dalam kehidupannya. Sehingga dia tidak ragu dalam memberitakan Salib sebagai kemenangan bagi dunia ini, artinya di dalam Kristus yang memenangkan dunia ini…..
Malam itu tampak hadir para pengurus YPPII di antaranya bpk. Pdt. DR. Roland Octavianus, bpk. Efendy Situmorang, Direktur MPK YPPII DKI Jakarta, Pdt. Sastra Sembiring dan beberapa pejabat teras YPPII serta Ketua-ketua Sekolah Tinggi Teologi di bawa naungan YPPII dan Ketua-ketua Sinode yang lahir dari pelayanan YPPII Batu. Selain itu tamu undangan lain dan para peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia dan tidak ketinggalan para Gembala dan jemaat GMII yang sebelum ada acara juga di tempat yang sama. Malam Misi KTN 2023 selain off Air juga disiarkan secara on air melalui streaming dan di channel YouTube Studio Sentosa YPPII Batu.
Malam mulai beranjak larut, hawa dingin malam Kota Wisata Batu (KWB) mulai menusuk sampai ke tulang. Di tambah sepoi angin yang mengalir dari lereng-lereng gunung yang bisa membangkitkan rasa ingin tidur di bawah selimut tebal, tidak mempan menggoda para peserta KTN ke – 60 ini, para peserta tidak beranjak dari tempat duduknya menyimak paparan dari Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th., sampai selesai.
Selain yang tidak kalah serunya,adalah para panitia yang di komandoi oleh Pdt. Dr. J. Takaliuang. S.s., sepertinya memiliki kekuatan dan hikmat ekstra dalam mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan ini agar berjalan dengan baik di setiap lini maulaibdari sekali konsumsi, dokumentasi, sie acara, sie akumodasi, sie sekretariat dll. Seperti biasa juga dalam kepanitian KTN selama 60 tahun selain para pimpinan dan staf YPPII, juga dilibatkan mahasiswa Institut Injil Indonesia (I-3). Salam sambutan Sang “komandan” Ketua Pelaksana KTN ke 60, berharap dalam perjumpaan dan perjalanan spiritualitas selama Kebaktian Tahunan Nasional YPPII ke 60 menjadi sebuah pengalaman dan momentum berharga bagi kita semua dalam melaksanakan tugas dan kerja yang dipercayakan kepada kita, ungkap Pdt. J. Takaliuang dalam sambutanya.(QQ)