Lonjakan Kasus Covid-19 Tinggi, Boyolali di Rumah Saja Dilanjutkan

Kefaspelita
1625208391 Masrur
Spread the love
BOYOLALI – PELITANUSANTARA.COM Penerapan kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali yakni Gerakan Boyolalu di Rumah Saja pada Minggu (27/6/2021) dirasa sudah bagus. Menurut evaluasi masih terdapat beberapa warung makan yang beroperasi dan wisatawan masih ada yang berkunjung ke Selo.
Ditemui di Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Boyolali pada Jumat (2/7/2021), Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali, Masruri mengatakan bahwa pelaksanaan Minggu Di Rumah Saja berikutnya pada Minggu (4/7/2021) akan dilaksanakan lebih ketat lagi.
“Selo akan kita sekat di Cepogo dengan aparat keamanan, semua wisatawan ke Selo akan diputar balik,” ujarnya.
Masruri menjelaskan, karena lonjakan kasus Covid-19 yang semakin tinggi, maka pemerintah akan menambah kebijakan Minggu di Rumah Saja yang akan dilaksanakan pada 11 dan 18 Juli 2021.
“Karena ini kasusnya sudah sangat melonjak sehingga kita harus ekstra hati-hati, walaupun kita di level tiga, tapi pelaksanaanya level tiga dan level empat itu sama,” ungkapnya.
Disinggung mengenai hajatan, Masruri menerangkan bahwa aturannya masih sama, hanya boleh dilakukan di Kantor Urusan Agama. Jika ada yang melanggar, nanti akan langsung dibubarkan oleh petugas gabungan dari Satpol PP, TNI dan Polri.
“Kalau nanti ada hajatan, saya kasihan justru yang hajatan, satu ada nanti dibubarkan, yang kedua ada denda minimal dua juta dan itu nanti akan ditegakkan bersama-sama Polres, sama Dandim,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali  Ratri S. Survivalina menjelaskan, data terbaru kasus konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Boyolali per tanggal 1 Juli 2021.
Penambahan kasus untuk hari ini sejumlah 241 kasus positif, sehingga jumlah total kasus konfirmasi positif sebanyak 11.845. Kemudian untuk kasus aktif sampai dengan hari ini ada 2.182, dimana 269 dirawat dan 1.913 melaksanakan isolasi mandiri.
Selanjutnya angka kesembuhan di Kabupaten Boyolali berada di angka 77,5 persen, sedangkan jumlah yang meninggal ada 479 atau 4,5 persen. Kemudian indeks kesehatan masyarakat skornya 2,0 sehingga Kabupaten Boyolali masuk dalam zona resiko sedang atau zona orange.
Disampaikan Lina, bahwa kondisi saat ini, hampir seluruh rumah sakit di Kabupaten Boyolali tingkat keterisian sudah mencapai seratus persen. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh warga masyarakat Kota Susu untuk meningkatkan kewaspadaannya.
“Kami minta masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya, bisa menjaga diri dan keluarganya, menegakkan protokol kesehatan, sehingga penularan Covid-19 di Boyolali ini bisa segera kita hentikan,” pesan Lina. (Maryudi)

Tinggalkan Balasan

error: Coba Copy Paste ni Ye!!