PELITANUSANTARA.COM Kue keranjang, yang dikenal juga dengan nama nian gao dalam bahasa Mandarin, adalah salah satu makanan khas yang selalu hadir dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Kue ini memiliki makna simbolis yang mendalam dan menjadi bagian penting dari tradisi Tionghoa di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
1. Asal Usul dan Sejarah Kue Keranjang
Menurut sejarah, kue keranjang sudah dibuat sejak ribuan tahun lalu di Tiongkok sebagai persembahan kepada para dewa dan leluhur. Salah satu cerita populer menyebutkan bahwa kue ini awalnya digunakan untuk “memberi makan” Dewa Dapur sebelum ia melaporkan perbuatan keluarga kepada Kaisar Langit. Tekstur kue yang lengket dipercaya akan “menyegel” mulut Dewa Dapur agar ia hanya menyampaikan hal-hal baik.
2. Bentuk dan Bahan Kue Keranjang
Kue keranjang memiliki bentuk bulat dengan tekstur kenyal dan rasa manis. Bentuk bulat melambangkan keharmonisan dan persatuan dalam keluarga. Kue ini terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung ketan, gula merah, dan air, yang diolah menjadi adonan dan kemudian dikukus dalam waktu yang cukup lama hingga mencapai tekstur yang khas.
Proses pembuatan kue keranjang memerlukan kesabaran dan ketelitian. Biasanya, kue ini dibuat beberapa hari sebelum Imlek untuk memberikan waktu agar teksturnya mengeras dan lebih mudah disajikan. Di beberapa daerah, kue keranjang dibungkus dengan daun pisang untuk menambah aroma khas.
3. Makna Kue Keranjang dalam Perayaan Imlek
Dalam tradisi Imlek, kue keranjang tidak hanya menjadi hidangan tetapi juga simbol harapan. Berikut adalah beberapa makna penting yang terkandung dalam kue keranjang:
· Keberuntungan dan Kemakmuran : Rasa manis kue keranjang mencerminkan harapan akan kehidupan yang manis dan bahagia di tahun yang baru. Teksturnya yang lengket melambangkan eratnya hubungan keluarga dan persahabatan.
· Peningkatan dan Kemajuan : Nama nian gao yang berarti tinggi melambangkan harapan agar segala aspek kehidupan, seperti karier, pendidikan, dan kesejahteraan, dapat meningkat di tahun mendatang.
· Persembahan kepada Leluhur dan Dewa : Kue keranjang sering digunakan sebagai bagian dari persembahan dalam ritual Imlek. Hal ini mencerminkan penghormatan kepada leluhur dan doa untuk mendapatkan berkah di masa depan.
Kue keranjang bukan sekadar makanan, melainkan simbol tradisi, kebersamaan, dan harapan dalam perayaan Imlek. Kehadirannya di meja keluarga saat Tahun Baru Imlek mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hubungan dengan keluarga dan leluhur, sekaligus menyambut tahun yang baru dengan penuh optimisme.[÷]