Pelitanusantara.com | Menjelang Deklarasi Membumikan Pancasila dengan Tema Melangkah Bersama di Kota Patriot Bekasi dalam Bingkai NKRI yang diselenggarakan pada tanggal 3 Maret 2020 bertempat di Stadion Patriot candrabaga yang rencananya di hadiri oleh 40.000 orang dari berbagai kalangan yang ada di bekasi, menurut Pdt. Aris Budianto Ketua PGLII ( Persatuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia) Kota Bekasi kegiatan tersebut cukup baik “Oleh karena itu hendaknya kegiatan ini bisa menjadi refleksi diri untuk seluruh stakeholder dan masyarakat Kota Bekasi dalam menjaga dan memelihara nilai-nilai kerukunan yang sudah dilakukan oleh pemerintah Daerah kota Bekasi dalam hal ini pada masa kepemimpinan Walikota DR. Rahmat Efendi ” dan “dalam pengamatan kami dari PGLII Kota Bekasi, kami sangat Bangga Memiliki Pemimpin seperti Bapak Dr. Rahmat Efendi yang dapat mengayomi warga kota bekasi tanpa memandang suku, agama, dan latar belakang” Imbuhnya lagi. Ketika di hubungi oleh Pelitanusantara.com melalui selulernya.
” Harapan kami bahwa semua Stakeholder kota Bekasi mendukung kegiatan ini dengan cara menghadiri Deklarasi tersebut dan Buktikan bahwa Kota Bekasi telah secara nyata Membumikan Pancasila dengan baik salah satunya adalah menjaga hubungan antar umat beragama yang sudah berjalan harmonis” katanya lagi
Dan Pendapat DR. Yusni Telaumbanua yang Berprofesi sebagai Dosen STT di hubungi oleh Pelitanusantara.com melalui Pesan WA mengatakan “Semua Prestasi yang sudah dicapai dalam tata Kelola tentang kerukunan umat yang sudah baik ya harus di tingkat lagi oleh karena itu harapan kami dari dunia pendidikan juga tidak kalah penting contohnya dalam menjaga budi pekerti dan pendidikan moral yang baik hendaknya sekolah-sekolah juga menyediakan Guru-guru Agama dari semua agama yang di akui negara terlebih sekolah-sekolah negeri yang ada di Bekasi”
Menurut Anggota Dewan Pendidikan Kota Bekasi Suhartono, MA., M.Th.
“Minimnya pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila dapat menyebabkan suatu generasi akan bersikap individualistis dan tidak mempunyai pegangan di tengah arus informasi global dewasa ini. Oleh karena itu, sebaiknya pemerintah bersama stakeholder tidak boleh berhenti untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan berbangsa” .
Dan Katanya lagi “Terlebih dalam era kebebasan informasi dan persaingan global sekarang ini, ada banyak ideologi baik dari luar maupun internal yang bisa membelokan kecintaan masyarakat terhadap warisan budaya dan kearifan yang Indonesia miliki. Tanpa disadari, hal itu akan berpengaruh pada kualitas hidup bangsa ke depannya.”
Pancasila yang berasal dari bahasa Sansekerta yakni Panca dan Sila yang diperkenalkan pada 01 Juni 1945 oleh Ir. Soekarno, bersamaan dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai pedoman bangsa memiliki kedudukan tertinggi di Negara Indonesia. Dalam setiap sila-sila dari pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang merupakan cita-cita bangsa Indonesia sejak dulu. Indonesia sejak dulu. Setiap sila-sila dari pancasila saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Misalnya sila pertama yakni sebagai makhluk Tuhan Yang Esa dan selalu menjalankan perintah- Nya, maka harkat dan martabat sebagai manusia akan dijunjung tinggi sebagai pengamalan sila kedua pancasila yang mengandung nilai kesadaran sikap moral dan perilaku yang berkemanusiaan. Begitu juga dengan sila ke tiga, merupakan sebuah rangkaian dari sila pertama dan kedua bagi persatuan bangsa. Bangsa yang dipimpin oleh hikmat yang didasari oleh takut akan Tuhan dari bangsa yang berketuhanan yang maha esa. Dan akhirnya semua sila diakhiri oleh sikap yang berkeadilan bagi seluruh rakyat indonesia. Kelima sila dari pancasila menjadi dasar negara kita yang beraneka suku bangsa dan agama, yaitu bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan yang Indonesia. Membumikan nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan mengaplikasikan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan tindakan nyata. Kalau tidak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari maka tidak akan pernah menjadi tindakan nyata. Upaya membumikan nilai-nilai pancasila tidak terlepas oleh kondisi intoleransi yang sudah menyebar ke berbagai kalangan, bahkan tidak terkecuali perguruan tinggi. Untuk menanggulangi persoalan ini Menteri Riset, Tekknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Natsir telah mengeluarkan regulasi berupa Peraturan Menteri No 55 tahun 2018 tentang Pembinaan Ideologi Pancasila Dalam Kegiatan Kemahasiswaan Perguruan Tinggi. Dalam peraturan tersebut, tiap-tiap kampus diberikan kewenangan untuk membentuk organisasi kemahasiswaan yang berfungsi bagi pembinaan ideologi Pancasila. Wadah ini adalah pintu masuk bagi organisasi kemahasiswaan untuk menebarkan ajaran kedamaian di bumi pertiwi.
“Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak lepas dari sebuah tatanan tingkah laku kehidupan yang sesuai dengan karakter dan kepribadian bangsa Indonesia. Untuk itu membumikan nilai-nilai pancasila adalah upaya penting yang harus dilakukan oleh anak bangsa demi kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara khusus pemerintah Kota Bekasi yang melibatkan seluruh masyarakat dan stakeholder akan mendeklarasikan acara membumikan pancasila di bumi patriot Kota Bekasi, jadi Harapan saya Sebagai Warga Negara yang Cinta kepada Indonesia bangunlah Pendidikan yang Berkarakter berkiblat pada jati diri bangsa, jangan sampai terlambat yang kita takutkan malah generasi Muda kita tidak Hapal lagi Membacakan Pansila secara Lengkap” Guraunya Kala itu sambil menutup Sesi Wawancara bersama Pelitanusantara.com. (Kefas)