Pelitanusantara.com Seorang pria muda bertanya kepada seorang kakek yang bijaksana, “kek, bagaimana cara meraih hidup yang lebih baik dan bahagia?”
“Apa yang membuatmu bertanya seperti itu?“
“aku telah memiliki segalanya, punya kekayaan, pangkat, popularitas, kepandaian, tetapi hidupku terasa hampa; aku tidak merasa hidup penuh dengan kemenangan dan sukacita. Sementara itu, ku lihat kakek sepertinya selalu merasa bebas dari segala belenggu…“
“Coba lihat dengan seluruh kejujuranmu, apakah engkau punya empat sifat hati mulia ini? Kalau engkau belum memilikinya, milikilah sekarang juga, maka hidupmu tak akan terasa hampa…“ inilah 4 hati mulia itu
- Hati yang merendah.
- Hati yang memberi – baru menerima.
- Hati yang tulus.
- Hati yang bersyukur.
Akan lebih berbahagia bila kita bisa membentengi dan menjaga hati kita dari ketersinggungan, daripada kita mengharapkan orang lain menjaga perkataan dan perbuatannya. Perbuatlah agar hati lebih lebar, sehingga mampu menyimpan segala duka dan luka yang dilemparkan orang lain.
Marih jaga hati, jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan buruknya cara kita bertindak. Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tak baik. Jangan memasukan “sampah” ke dalam hati kita. Belajarlah memafkan, karena memaafkan bisa menjadi kunci keberhasilan.
Kita adalah “tuan” dari hati kita sendiri.
“Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.” Amsal 27:19
Selamat beraktivitas dalam perkenan-Nya. FOCUS on GOD. Jaga kesehatan, tetap semangat dan antusias. Tuhan Yesus melimpahkan rahmat-Nya sehingga terobosan illahi, jalan keluar illahi, penyelesaian illahi dan pelipatgandaan illahi di seluruh area kehidupan kita dinyatakan
Abah Daniel