Hikmat Orang BERHIKMAT

Palicardo
Amsal
Ilustrasi Gambar/Pelitanusantaranews
Spread the love

Pengkhotbah 19:16, Kataku: “Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan, tetapi hikmat orang miskin dihina dan perkataannya tidak didengar orang.”

Pelitanusantara.com |Memilih bekerja di bidang rohani daripada bekerja dalam bidang umum dengan gaji besar sering dipandang oleh dunia tidak berhikmat. Perbedaan cara pandang ini disebabkan oleh pandangan dunia tentang hikmat itu berbeda dengan pernyataan Alkitab (Amsal 1:7 ; 8:35). Hikmat menurut Alkitab lahir dari takut akan Tuhan, sementara hikmat dari dunia berasal dari pengetahuan manusia. Hidup takut akan Tuhan menuntun kita untuk dapat membedakan jalan kepada kebinasaan atau menuju hidup (ayat 10:2,12).

Kenyataannya setiap hari kita diperhadapkan pada pilihan yang sulit yaitu melakukan pilihan berhikmat untuk hidup dalam kehendak-Nya atau larut dalam hidup menurut hikmat diri sendiri dan hikmat dunia.

Sebenarnya Allah itu Maha bijaksana. Ia rindu menyalurkan hikmatNya kepada kita. Bukan hanya rindu, Allah juga sudah menyediakan beberapa saluran melalui mana kita dapat menerima hikmat dari Allah dan sungguh-sungguh menjadi orang berhikmat.

Amsal 2:6 mengatakan, “Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.”

Tentu kita sekalian sudah mengerti apa yang disebut Firman Tuhan, yaitu Alkitab. Kita harus bisa menerima bahwa Alkitab adalah perkataan dari mulut Allah.

Dengan kata lain, Alkitab adalah pikiran Allah. Dan Allah rela berbagi sebagian dari pikiranNya dan dicetak di atas kertas, yaitu yang kita sebut sekarang Alkitab. Sehingga apa yang tertulis dalam Alkitab ini, mulai dari kitab Kejadian sampai dengan kitab Wahyu, merupakan sebagian atau setidaknya sedikit dari pikiran Allah. Jadi jikalau kita ingin menjadi orang yang berhikmat, sudah seharusnya kita menenggelamkan diri ke dalam firman Tuhan.

Mazmur 1:1-2, “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.”

Selain dari Tuhan, hikmat juga datang melalui nasihat yang mendidik.
Amsal 19:20 berkata, “Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.” Di sini Alkitab mengatakan dengan terang bahwa kita harus memperhatikan didikan. Dan setiap kesempatan kita menerima nasihat dapat dipastikan bahwa ada peran Tuhan supaya kita berhikmat. Dari nats Firman Tuhan diatas (Pengkhotbah 9:16), dikatakan bahwa hikmat orang miskin nyaris tidak terdengar. Dari nats ini kita mendapat hikmat bahwa tidak selamanya orang berhikmat itu identik dengan orang kaya. Ada dua hal yang bisa kita pelajari dari nats Firman Tuhan diatas, yaitu; pertama jangan memandang rendah orang miskin yang berhikmat dan kedua jangan merasa rendah diri karena miskin sehingga hikmat Tuhan tidak nampak.

Hiduplah dengan berhikmat, yaitu manjadikan Tuhan sebagai penuntun hidup kita hingga kita jumpa denganNya kelak. Tuhan Yesus memberkati kita semua, amen.-
Pst.harts

Tinggalkan Balasan

error: Coba Copy Paste ni Ye!!