Empat Pilar Kebangsaan Kekuatan Besar Indonesia

Kefaspelita
Whatsapp Image 2021 06 04 At 13.38.17 1 750x375
Spread the love

SEMARANG – PELITANUSANTARA.COM Keberagaman yang dimiliki Indonesia harus menjadi sebuah kekuatan. Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Ferry Wawan Cahyono saat menjadi narasumber dalam Dialog Televisi dengan topik : “Empat Pilar Kebangsaan sebagai Rujukan SDM Unggul dan Berkarakter”, di Hotel Dafam Semarang, Jumat (4/6/2021).

Indonesia, lanjutnya, memiliki keragaman mulai suku, agama, ras dan golongan. Sampai dengan sekarang ini kesemua keragaman tersebut terjalin erat oleh Pancasila.

“Semua keragaman diikat oleh sila-sila dalam Pancasila. Ketuhanan ada pada sila pertama, kemanusian pada sila kedua, persatuan pada sila ketiga, musyawarah ada pada sila keempat dan rasa keadilan untuk semua ada pada sila kelima. Maka dari itu kita sudah memiliki modal kuat, patut dijaga,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu Wakil Gubernur Taj Yasin berbicara panjang lebar mengenai ideologi Pancasila. Ia mengemukakan konsep Pancasila sebenarnya sangat diminati oleh negara lain. Terbukti saat dirinya menuntut ilmu di Suriah, ternyata Pancasila turut menjadi salah satu bahan ujian. Bahkan salah satu gurunya pernah mengatakan di hadapan mahasiswa Indonesia di Damaskus supaya menjaga ideologi tersebut.

“Kalian harus bangga karena memiliki ideologi yang mampu mempererat segala keragaman,” kata dia.

Rektor Untag Prof Dr Suparno, secara tegas meminta generasi muda atau yang dikenal dengan generasi Z agar secara dini terus mengamalkan nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Demikian juga dengan para orangtua untuk tidak mengabaikan penanaman ideologi Pancasila.

“Mulailah menanamkan rasa menghormati perbedaan agama, ras, golongan. Serta selalu menanamkan rasa kemanusiaan untuk sesama. Demikian harus mengedepankan hati nurani,” ucapnya.

Selanjutnya menyinggung masalah tantangan ke depan, Ferry kemudian mengemukakan, kemunculan pelbagai pandangan dan kelompok untuk hendaknya diberi sebuah pemahaman. Apa itu? Bahwa segala sesuatu tidak bisa disamakan. Dengan demikian, pandangan maupun sikap akan menghormati konsensus yang lebih tinggi yakni Pancasila.

Taj Yasin menyatakan, keberagamaan sudah menjadi sunatullah. Sudah ada aturan
hubungan dengan Allah dan hubungan dengan antarmanusia. Kesemua itu harus dipahami secara mendalam, bahwa manusia tidaklah sama. Indonesia pada sikap keberagaman itu sebenarnya sudah tepat, tinggal menjaganya.

Prof Suparno pun meminta semua khalayak agar benar-benar mengamalkan isi Pancasila. Dengan demikian bisa menjadikan orang berkarakter kebangsaan yang kuat.

Ketiga narasumber baik Ferry Wawan, Taj Yasin dan Prof Suparno sepakat, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI harus dijaga dan dilestarikan. “Empat pilar ini merupakan pegangan berbangsa dan bernegara,” tegas Ferry

Tinggalkan Balasan

error: Coba Copy Paste ni Ye!!