Kutai barat – gabungan Gakom praksi Dprd kabupaten kutai barat (Kubar) melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Bentian Besar, di mana dprd kutai barat menerima laporan dari masyarakat yang mengadakan aksi protes terhadap perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah tersebut,jumat 31/01/2025.
Protes ini melibatkan beberapa kampung, dengan keluhan utama masyarakat terkait kondisi jalan yang rusak parah akibat aktivitas kendaraan perusahaan sawit yang sering melintasi jalan tersebut.
Sebagai respons, DPRD langsung bergerak menuju Kecamatan Bentian Besar untuk melakukan mediasi antara masyarakat dan perusahaan. Mediasi ini dihadiri oleh pihak kecamatan, Polsek, PU, Dinas Perhubungan, serta perwakilan perusahaan dan masyarakat, yang berlangsung di rumah lamin Kecamatan Bentian Besar.
Dalam mediasi yang berlangsung, tercapai titik terang meskipun suasana diskusi cukup konstruktif. Perusahaan sawit tersebut menyanggupi untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat aktivitas mereka. Dalam kesempatan ini, Okt0vianus Jack, Ketua Fraksi Tiga DPRD Kabupaten Kutai Barat, juga menyampaikan kepada perusahaan tentang pentingnya perhatian terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Menurut Oktavianus Jack, perusahaan tidak hanya perlu memperbaiki jalan, tetapi juga memperhatikan keberadaan Lamin di Kecamatan Bentian Besar yang membutuhkan perhatian lebih.
Harapan Masyarakat Bentian Besar
Masyarakat Kecamatan Bentian Besar mengungkapkan harapan besar terkait dua isu utama yang mempengaruhi kehidupan mereka, yaitu perbaikan infrastruktur jalan dan peningkatan fasilitas umum di Lamin, tempat berkumpul yang vital bagi warga setempat. Harapan ini disampaikan dalam pertemuan yang dipimpin oleh Oktovianus Jack, yang juga merupakan perwakilan dari masyarakat Bentian.
Oktovianus Jack menekankan pentingnya perhatian dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Bentian, terutama terhadap Lamin.
“Lamin ini sangat penting untuk berbagai kegiatan masyarakat, mulai dari acara budaya, seni, hingga pernikahan. Kami menginginkan dukungan melalui dana CSR perusahaan untuk membangun fasilitas dasar seperti pagar dan toilet yang sangat dibutuhkan di sini,” ujarnya.
Masyarakat mengeluhkan kurangnya fasilitas yang ada di Lamin, yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam berbagai kegiatan. Mereka berharap perusahaan-perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut dapat memberikan bantuan untuk pembangunan fasilitas yang dapat meningkatkan kenyamanan dan kelancaran aktivitas di Lamin.
Selain masalah fasilitas di Lamin, masyarakat juga menyampaikan kekhawatiran terkait kondisi jalan yang sering dilalui kendaraan CPO (Crude Palm Oil). Jalan yang menghubungkan Barong Tongkok dan Bentian sering dilalui kendaraan pengangkut CPO, yang terkadang mengabaikan keselamatan dan merusak jalan yang sudah rusak. Masyarakat mengingatkan tentang kecelakaan yang terjadi di Gunung Lantuk, yang menyebabkan korban jiwa. Oktovianus Jack pun meminta agar perusahaan lebih tegas terhadap subkontraktornya, untuk memastikan kendaraan pengangkut CPO tidak merusak jalan dan menjaga keselamatan pengguna jalan.
“Jalan-jalan ini sudah sering menjadi sumber masalah. Kami berharap perusahaan dapat lebih memperhatikan masalah infrastruktur, terutama jalan yang sering rusak akibat kendaraan berat. Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Meski ada tantangan terkait dampak negatif industri, Oktovianus Jack mengakui bahwa kehadiran perusahaan di wilayah Kutai Barat telah memberikan manfaat, terutama dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan bagi warga setempat. Namun, ia menekankan bahwa perbaikan infrastruktur, terutama jalan, sangat mendesak.
Masyarakat juga berharap agar pemerintah pusat segera mencairkan anggaran melalui APBN untuk perbaikan jalan yang menghubungkan Kecamatan Bentian dengan daerah lainnya. Mereka menginginkan jalan tersebut dapat ditingkatkan menjadi jalan kelas A untuk mendukung kelancaran aktivitas sehari-hari.
Meskipun tender perbaikan jalan diperkirakan baru akan dilakukan pada bulan Mei atau Juni mendatang, masyarakat berharap proses ini dapat berjalan dengan lancar dan cepat. Mereka sangat mengharapkan perhatian lebih dari pemerintah dan perusahaan untuk meningkatkan infrastruktur di kawasan tersebut.
Perhatian terhadap perbaikan infrastruktur dan dukungan CSR dari perusahaan akan menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat Bentian. Hal ini akan mendukung kelancaran kegiatan sehari-hari mereka, serta meningkatkan kualitas hidup dan keselamatan bagi warga setempat [MM]