Luwu Utara, Pelitanusantara.com | Potensi pariwisata di Luwu Utara, Sulawesi Selatan cukup berlimpah. Bahkan, kabupaten yang memiliki luas wilayah 7.503 km2 ini memiliki pelbagai panorama alam yang memanjakan mata.
Sebut saja Negeri Berselimut Awan di Rongkong, Wisata Permandian Alam Maipi, dan Air Terjun Sarambualla di Sabbang. Selain itu, masih ada Air Terjun Bantimurung di Bone-bone, Wisata Air Panas di Pincara, Buntu Tabuan, Buntu To Bunga, dan masih banyak lagi.
Meski begitu, dibutuhkan pengelolaan yang optimal dan dimulai dari desa. Untuk itu, Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata Luwu Utara melaksanakan Sosialisasi.
“Semua desa berpotensi menjadi tempat wisata. Cari perbedaan, namun mulailah dengan mengembangkan potensi desa yang kita miliki dengan ide sederhana,” kata Bupati Luwu Utara, Hj Indah Putri Indriani saat membuka sosialisasi Pengelolaan dan Pengembangan Potensi Wisata bagi para kepala desa, di Aula Lagaligo, Kantor Bupati Luwu Utara, Jumat (8/3).
Menurut Indah, satu hal yang tak bisa dilupakan ketika bicara wisata adalah pelayanan (service). Karena itu, pariwisata juga sangat bergantung pada budaya masyarakat.
“Mari memulai dengan menjual keramah-tamahan dan kenyamanan,” katanya.
Selain itu, katanya, komponen utama pariwisata harus tersedia spot. Tapi, kata istri Muhammad Fauzi ini, tidak perlu memikirkan yang sulit-sulit. Sebab, desa yang ditata rapi, bersih, dan nyaman pasti akan jadi tempat wisata yang indah, seperti sebuah desa di Jepang ataupun di Bali
“Sekarang kita bisa bersyukur karena desa bisa dengan mudah mengembangkan pariwisata sebab didorong dana desa,” katanya.
Indah menegaskan, wisata bukan semata-mata untuk keuntungan ekonomi. Akan tetapi juga mendorong peningkatan indeks kebahagiaan masyarakat.
“Mari kembangkan potensi yang ada agar wisatawan dimanjakan dengan rasa senang di hati, dilihat dengan mata, dirasa dengan lidah, dan dikenang dengan pikiran,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Luwu Utara, Jumail Mappile mengatakan sosialisasi dihelat untuk peningkatan SDM pengelola pariwisata. Pariwisata bukan hanya sebagai alat untuk peningkatan PAD tapi bagaimana sektor pariwisata dapat memberi dampak yang lebih besar pada kesejahteraan masyarakat.(Kontributor Pelitanusantara.com)