Anggota DPRD Trenggalek Dari Dapil II Amin Tohari Soroti Pemkab Dinilai Kurang Maksimal Tangani Bencana

Kefaspelita
Img 20221017 Wa0252
Spread the love

TRENGGALEK – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek Dapil II, masih mendengar keluhan warga terdampak bencana di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, yang belum menerima bantuan.

Hal tersebut diungkapkan Anggota DPRD Trenggalek dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Amin Tohari. Menurutnya, menginjak satu pekan pasca bencana banjir bandang, namun masih ada warga yang mengeluh tentang bantuan. Senin 17/10/2022

Amin menyampaikan, sejauh ini menurutnya peran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek dalam penanganan bencana dinilai kurang maksimal.

Ia mengakui bahwa bencana banjir bandang itu disebabkan karena curah hujan tinggi, normalisasi sungai minim, penggunaan pestisida, hingga sampah-sampah yang menyangkut di bawah jembatan.

“Tanah kena rondaf, ditambah curah hujan tinggi, mengakibatkan erosi sangat tinggi, hingga terjadi banjir bandang,” ungkap Amin.

Imbas dari bencana itu cukup parah, banjir menerjang rumah warga hingga ketinggian hampir 1 meter. Baik rumah dan fasilitas umum pun tak luput terkena imbas. Sampai-sampai jalanan penuh dengan lumpur.

“Fasilitas umum, dan lumpurnya tebal, selain itu sampah,” ujarnya.

Menyikapi bencana itu, Amin mengaku, seharusnya pemkab berperan aktif sejak awal kejadian. Namun berdasarkan informasi yang dihimpun, justru relawan yang mendominasi memberikan bantuan di lokasi bencana.

“Kebanyakan di hari pertama itu relawan yang masuk ke Watulimo, memberikan bantuan makanan. Pemerintah yang kalang kabut mengurus itu (bencana) hanya dari pemerintah desa dan relawan. Ini informasi dari bawah loh,” tegasnya.

Amin mengatakan, penanganan darurat bencana itu merupakan langkah krusial, tapi tak kalah pentingnya adalah membantu kebutuhan dasar dari warga terdampak bencana. Kebutuhan dasar itu tak sebatas sembako.

“Banyak rumah warga yang terdampak banjir bandang, alat rumah tangga mereka banyak yang hanyut. Artinya, meskipun dikirim sembako, mereka tidak bisa memakainya karena tidak punya alat untuk memasak,” ungkapnya.

Pihaknya tak menafikan bahwa hasil peninjauannya pasca satu pekan banjir bandang itu masih ditemui persoalan yang harus dituntaskan.

Minggu, (16/10/2022), Amin mengunjungi beberapa lokasi bencana, diantaranya Balai Desa Tasikmadu, SDN 2 Tasikmadu, rumah warga. Menurutnya, jalan vital sudah tersambung, dan pariwisata juga mulai ada yang masuk.

Kendati demikian nampak terlihat warga bersama relawan dan petugas masih berjibaku untuk memulihkan kembali wilayah tersebut dari material dampak banjir.

“Sebagian sudah beres, tapi ada beberapa lokasi yang lumpurnya belum dibersihkan. Selain itu, ada warga yang menyampaikan belum mendapat bantuan sembako, utamanya di bagian dalam pemukiman. Jadi selama ini masih dapat bantuan dari saudaranya,” ujarnya.

Menyikapi hal itu, Amin mengaku sudah berkomunikasi dengan BPBD Trenggalek secara personal. Menurutnya, saran dan masukannya untuk menyalurkan bantuan berupa alat masak, kompor, tabung gas, dan sebagainya. Adapun alat-alat tulis untuk anak-anak sekolah.

“Karena tidak ada kesempatan untuk menyelamatkan buku tulis ketika banjir bandang terjadi,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga telah menyampaikan masukan ke forum anggota DPRD Trenggalek, agar unsur pimpinan mendorong pemkab untuk lebih greget dalam mendengar keluhan warga terdampak bencana.
(MJ Pelita Nusantara)

Tinggalkan Balasan

error: Coba Copy Paste ni Ye!!