Antonius Benny Susetyo: Anak-Anak dan Pelajar di Era Digital Sangat Membutuhkan Visualisasi dalam Kegiatan Pembelajaran

Han_up2000
Whatsapp Image 2022 02 22 At 14.55.16 (1)
Spread the love

Jakarta-Pelitanusantara.com-Direktorat Pengkajian Implementasi PIP, Deputi Pengkajian dan Materi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila melaksanakan kegiatan Penyusunan Kajian Implementasi PIP Bagi Lingkungan Pendidikan Formal pada Selasa (22/02/2022) di Hotel Morrisey Jakarta Pusat. Acara yang dilaksanakan sebagai kelanjutan pembuatan Materi bahan ajar pendidikan Ideologi Pancasila ini membahas banyak hal utamanya adalah konten audiovisual penunjang Materi Bahan Ajar Ideologi Pancasila khususnya bagi pelajar Paud, TK dan Sekolah Dasar.


Dalam kesempatan ini Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny susetyo, menyatakan bahwa sesuai dengan konsep materi bahan ajar yang lebih mengetengahkan praktek dibanding teori, maka perlu materi-materi penunjang dalam proses pembelajaran yang mempraktekkan penanaman nilai Pancasila tersebut dan karenanya diperlukan adanya suatu hal yang dapat menarik anak-anak dalam proses belajar. Hal menarik itu dapat direpresentasikan dalam Karakter atau tokoh yang ditampilkan sebagai tokoh utama dan pembawa narasi dalam bahan ajar yang akan diajarkan kepada peserta didik.
Lebih lanjut Benny menyatakan bahwa anak-anak dan pelajar di era digital ini sangat membutuhkan visualisasi dalam berkegiatan pembelajaran, generasi yang akrab dengan tiktok dan instagram tentunya membutuhkan konten yang bisa menerjemahkan nilai-nilai pancasila dalam bahan ajar ke dalam suatu bentuk media audiovisual yang menarik dan mudah dicerna. Oleh karena itu,tokoh idola atau karakter yang menjadi tokoh sentral dalam narasi bahan ajar ini diharapkan dapat menjembatani maksud dan tujuan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang tercantum dalam materi bahan ajar. Anak-anak dan pelajar yang menjadi target dari materi ini sehingga Pancasila dapat menjadi living and working Ideologi dan dapat menjadi dasar dan tata perilaku serta menjadi perwujudan nyata dari nilai-nilai kemanusiaan dan kebudayaan yang selama ini hidup dan berkembang secara turun temurun di dalam kehidupan Bangsa Indonesia.
Dalam kesempatan ini hadir pula secara daring perancang busana, Samuel Wattimena yang menyatakan bahwa perlu diperhatikan secara khusus mengenai komposisi dan harmoni warna agar konten ini secara psikologis tidak hanya memberikan nilai-nilai kehidupan, tapi mampu diterjemahkan dalam visualisasi yang menarik hingga materi yang nanti akan disajikan akan lebih komperhensif dan menarik. Terkait penokohan juga perlu dilakukan pendalaman karakter dan profiling sehingga tidak saja menarik, namun sang tokoh juga memiliki karakter spesifik yang dapat membedakan sang tokoh dengan tokoh lainnya. Perlu juga dilibatkan Scriptwriter dan Sutradara yang mumpuni hingga standar output produk yang diharapkan dapat dipenuhi.


Antonius Benny Susetyo yang juga seorang Pakar Komunikasi Politik ini kemudian menutup penjelasannya dengan pesan yang didapatkan dari Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila yaitu Megawati Soekarnoputri yang menyatakan bahwa “Tokoh utama yang diketengahkan hendaknya selalu dapat menjadi solusi yang berpijak pada kebudayaan Indonesia, tokoh tersebut hendaknya dapat menggaungkan tolerasi ,damai , menghormati keberagaman serta selalu dinamis dan bersemangat”. (A. L. Malo)

Tinggalkan Balasan

error: Coba Copy Paste ni Ye!!