Kota Bekasi Pelitanusantara.com KADIN Bekasi bersama dengan BKSAG Harapan indah dan TWPUP4 dalam mendukung Gerakan Bekasi Bermasker membagikan masker kepada Pelaku Usaha di Pertokoan Kranji dan Pasar Family Harapan Indah. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam percepatan pemutusan mata rantai covid 19 sekaligus percepatan pemulihan ekonomi di kota Bekasi. Selain kegiatan Pembagian 1000 Masker ini, Kadin Bekasi juga membagi Beras sebayak 150 paket oleh Gunawan Ketua Kadin Kota Bekasi untuk Juru Parkir, Satpam, Tukang Sapu (Kebersihan), serta Supir angkot pun tidak ketinggalan untuk menerima bingkisan yang disediakan.
BKSAG (Badan Kerja Sama Antar Gereja), Medan Satria juga ikut serta melakukan pemberian masker kepada pedagang di Pasar Famili Harapan Indah. Sebelum melakukan giat membagi masker, secara Simbolik oleh Pdt. Welem Doko,selaku Ketua BKSAG Harapan Indah yang di dampingi oleh Pdt. Melkior, Pdm. Jeffry, Pdt. Boyke, Pdm. Yotam menyerahkan Masker Merah Putih kepada Bapak Agus S – Kepala unit Pasar Family Harapan Indah .
Pada kesempatan ini juga, Aji Ali Syahbana Wakil Ketua Bidang Koperasi dan UMKM, membagikan 100 kotak nasi kepada pedagang dan juru parkir, Ali mengatakan ” kegiatan ini merupakan wujud tanggung jawab dunia usaha terhadap kepedulian sosial masyarakat, dan juga dukungan kepada pemerintah khususnya kota bekasi yang jadi mitra strategis dalam membantu percepatan pemulihan ekonomi” , ucapnya kepada awak media
Kegiatan ini tentu saja ditujukan agar terlaksananya prokes 5 M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Menghindari Kerumunan, Mengurangi Mobilitas) bagi pedagang dan juga area pasar. Penggunaan Masker menjadi SOP yang harus ditaati dalam memutus rantai penyebaran Covid 19 ditempat publik, khususnya Pasar.
Menurut Benny Tunggul dari TWUP4 yang juga hadir di lokasi tersebut mengatakan “untuk mendorong pelaku UMKM dan Kadin bersama pemerintah Kota Bekasi melakukan sosialisasi prokes 5 M dengan memberikan masker kepada para pelaku usaha kecil di sarana publik seperti Terminal, Stasiun KA dan Pasar-pasar Tradisional khususnya, ucap Benny Tunggul. (Doko)